Manokwari, TP – Wakil Bupati Manokwari, Edi Budoyo di sela-sela Musrenbang Distrik Sidey memantau Pasar Rakyat Sidey Jaya di Kampung Sidey Baru, Distrik Sidey, Rabu (6/3).
Pasar rakyat itu dibangun oleh Kementerian Perdagangan menggunakan dana APBN. Usai memantau pasar tersebut, Budoyo mengatakan, bahwa secara kasat mata bangunan pasar itu sudah bagus. Namun, ada beberapa bagian pasar yang rencananya diresmikan pada 12 Maret itu perlu penyempurnaan, terutama pada saluran pembuangannya.
“Setelah kita periksa tadi kelihatannya saluran pembuangannya datar atau sedikit naik, sehingga nanti air sulit mengalir. Padahal kalau genangan akan ada nyamuk dan bisa menimbulkan penyakit,” sebut Budoyo kepada wartawan usai memantau pasar tersebut.
Selain saluran air, kata dia, kran air jatuhnya bukan di saluran pembuangan, tapi di atas keramik dan hal itu kurang tepat karena akan dapat menyebabkan air mengalir di dalam pasar.
“Terus, untuk tempat penyimpanan barang pedagang, dari finishing-nya kelihatan masih kasar sekali. Logikanya kalau di luar dari keramik di dalamnya juga keramik. Karena itu untuk penyimpanan. Tapi kelihatannya hanya diaci tapi masih kasar,” sebutnya.
Secara keseluruhan, kata dia, 80 persen bangunan pasar sudah bagus, cuma masih ada beberapa bagian yang perlu penyempurnaan dan pembenahan dan hal tersebut merupakan tanggung jawab kontraktor pelaksana.
“Oleh karena itu, sekarang belum diresmikan. Jika diresmikan, maka sebelumnya disempurnakan dulu. Jadi ini masih tanggung jawab kontraktor pelaksana. Tadi ada wacana pengresmian tanggal ini saya bilang belum nanti saya akan lapor Pak Bupati bahwa itu belum bisa diresmikan, harus ada beberapa penyempurnaan di bagian-bagian tertentu,” tegasnya.
Budoyo juga meminta agar los-los dalam pasar juga dipilah-pilah sesuai jenis barang dagangan supaya tertib. “Kalau dipilah-pilah para pembeli tidak jalan kesana-kemari tapi sudah bisa ada tulisannya nanti di situ bahwa ini mungkin pakaian, bumbu-bumbu masakan, ini mungkin sayur, dagingnya, jadi sudah tertiblah, jadi kami harapkan begitu. Itu juga dimaksudkan untuk memudahkan pembeli menemukan apa yang ingin dibeli,” tukasnya.
Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kabupaten Manokwari, Rosita Watofa mengatakan, pasar tersebut dibangun oleh Kementerian Perdagangan dengan dana APBN tahun 2018. Bangunan itu bersama sejumlah pasar di seluruh Indonesia yang akan diresmikan bersamaan nanti didesain oleh PT. Sinar Mas.
“Luas bangunan tidak tahu, tapi secara nasional bentuknya sama. Cuma karena harga bangunan macam besi menggunakan harga di Pulau Jawa jadi luasannya berkurang,” sebutnya.
Mengenai total dana pembangunan, menurut dia, nilai yang dikasih ke Dinas Perindagkop dan UKM Kabupaten Manokwari sebesar Rp 6 miliar dengan daya tamping akan disesuaikan karena pasar itu tidak seluas pasar di luar Papua.
“Seperti kalau di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) cukup luas jadi semua bisa tertampung,” sebutnya.
Untuk mengawasi pasar, Watofa mengatakan akan menjadi tanggung jawab pihak distrik. Sebelum ada UPTD Pasar, pihaknya menyerahkan pengawasannya untuk diatur oleh pihak distrik.
“Tapi juga nanti ada paguyuban di pasar untuk membantu mengawasi kebersihan,” sebutnya.
Soal permintaan penundaan pengresmian pasar itu oleh Wakil Bupati Manokwari, dia mengatakan, pengresmian itu dilakukan serentak di Jakarta. Tapi, sebelum diresmikan, masih ada beberapa bagian yang harus dibenahi lagi oleh kontraktor pelaksana. (BNB-R3)