Timika, Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Besar Harto Karyawan melakukan kunjungan kerja ke Brigade Infantri (Brigif/20 IJK dan Yonif 754/ENK, Kamis (14/3).
Dalam pengarahannya Pangkostrad berpesan kepada seluruh prajurit Kostrad harus memberikan konsekuensi cara bersikap dan prilaku sebagai seorang prajurit Darma Putra Kostrad setelah beralih status dari Kodam XVII/Cenderawasih ke Kostrad.
“Perubahan status batalyon ini dibawa kendali Kodam Cenderawasih beralih kepada Kostrad harus memberikan konsekuensi cara bersikap sebagai prajurit Darma Putra Kostrad,”
Menurutnya, sebagai pasukan cadangan strategis angkatan darat harus selalu siap melaksanakan kapan saja dan dimana saja, sehingga setiap personel Kostrad dituntut untuk selalu mengasah 6 kemampuan dasar Cakra agar selalu siap sedia ketika melaksanakan tugas.
“Kami sebagai pasukan cadangan harus siap kapan saja dan dimana saja,” terangnya.
Ia mengungkapkan, kewajiban yang harus dilaksanakan setiap hari untuk mengasah kemampuan dasar sebagai seorang prajurit cakra. Baik dari menjaga fisik dan kesehatan, tetap memelihara kemampuan gerakan perorangan dengan baik, serta mampu bernavigasi baik secara kelompok maupun satuan, mahir menembak, dan kemampuan bela diri untuk melumpuhkan lawan.
“Kewajiban kita saat ini untjk mengasah kemampuan kita,” ungkapnya.
Diakhir arahannya, pangkostrad berpesan agar prajurit Kostrad menjadi pendekar ksatria sejati baik kawan maupun lawan, serta menjadi penolong bagi kaum yang lemah. Sebab kehadiran Kostrad dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat.
“Saya berpesan agar prajurit Kostrad harus menjadi ksatria terhadap lawan maupun kawan,” harapnya. (Ricky).