Jayapura – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamendigi), Nezar Patria, melakukan kunjungan kerja ke Jayapura, Papua, pada Rabu (21/5). Dalam kunjungan tersebut, Nezar meninjau Pos TNI AL Skouw Sae di perbatasan Papua-PNG dan menghadiri peresmian AIEC. Di sana, ia menyaksikan dialog langsung antara prajurit TNI AL dengan keluarga mereka di Ambon dan Pulau Jawa melalui jaringan digital.
Dalam arahannya, Nezar menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan seluruh warga negara, termasuk di Papua, memiliki hak yang sama dalam mengakses layanan digital. “Pemerintah berkomitmen mewujudkan setiap warga Papua dapat mengakses konektivitas digital yang merata di Bumi Cenderawasih,” ujarnya.
Ia menjelaskan, keberadaan Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) dan pembangunan jaringan BTS 4G adalah bukti konkret keseriusan pemerintah dalam membangun infrastruktur digital, terutama di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Sejak 20 Oktober 2024 hingga 15 Mei 2025, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menghadirkan akses konektivitas di 1.705 lokasi di enam provinsi di Tanah Papua. Sebanyak 351 desa kini terhubung jaringan BTS 4G dengan rata-rata layanan mencapai 84,24% per 10 Mei 2025. Selain itu, 1.354 titik layanan publik seperti sekolah, fasilitas kesehatan, kantor desa, rumah ibadah, pos keamanan, pasar, dan UMKM telah menikmati akses internet, dengan rata-rata kualitas layanan (SLA) mencapai 89,55% per April 2025.
Menurut Nezar, kehadiran SATRIA-1 mempercepat pemerataan konektivitas, terutama di wilayah yang secara geografis sulit dijangkau. Jumlah lokasi yang terlayani akan terus meningkat seiring dengan pembangunan infrastruktur digital yang sedang berjalan.
“Pembangunan konektivitas digital di Papua adalah tugas yang menantang. Ini membutuhkan ketekunan, kesabaran, dan kerja sama berbagai pihak, di tengah tantangan geografis dan kondisi keamanan yang tidak selalu stabil,” tuturnya.
Ia juga mengapresiasi perjuangan para prajurit dan teknisi di lapangan. “Dedikasi Anda telah membuka akses lebih luas bagi masyarakat Papua untuk terhubung dan maju bersama,” imbuhnya.
Dalam upaya ini, Kementerian Komdigi melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) terus memperluas akses layanan digital di Papua. Empat program utama yang diusung BAKTI meliputi: penyediaan akses internet di lokasi layanan publik, penyediaan sinyal BTS 4G, kapasitas satelit SATRIA-1, serta pembangunan tulang punggung fiber optik di kabupaten yang belum terjangkau swasta.
Walikota Jayapura, Abisai Rollo, dalam kesempatan yang sama menegaskan pentingnya perhatian pemerintah terhadap jaringan telekomunikasi di wilayah perbatasan Papua-PNG.
Ia berharap kota Jayapura dapat menjadi barometer jaringan telekomunikasi nasional. “Saya mohon dukungan Kementerian Komunikasi dan Digital untuk lebih memperhatikan jaringan komunikasi di Kota Jayapura,” ujarnya.
Ia juga menyarankan kepada Wamendigi untuk menyampaikan kepada Presiden Prabowo usulan mengganti slogan “NKRI Harga Mati” menjadi “NKRI Sampai Mati”.
“Karena kalau ‘harga mati’ ada nilainya, sedangkan ‘sampai mati’ menunjukkan tekad bahwa Merah Putih akan tetap berkibar dari pantai hingga ke gunung-gunung di Bumi Cenderawasih,” tutupnya.