Pasific Pos.com
Papua Selatan

Minyak Sereh Merah Tingkatkan Perekonomian Petani

Sumadi menunjukkan produk minyak sereh merah (foto:iis)

MERAUKE,- Minyak Sereh Merah asli Merauke produksi kelompok masyarakat Poo Ketu cap Kakatua Raja semakin mendapat tempat di pasaran dan sudah dikemas dalam wadah yang sangat menarik. Sumadi selaku Pembina Kelompok Poo Ketu mengemukakan bahwa produk tersebut terbuat dari sereh merah atau yang familiar disebut sereh wangi. Bahan yang digunakan adalah batang sereh yang disuling sehingga menghasilkan minyak yang berguna untuk pengobatan, di antaranya stroke, obat urut, obat nyamuk bahkan bisa mengusir lalat buah.

Sereh merah ini baru diproduksi secara masal tahun ini dan dikerjakan secara kelompok. Lokasi penyulingan terletak di Distrik Semangga dan masyarakat sangat antusias menekuni usaha minyak berkhasiat yang satu ini. “Semoga dengan pasaran yang bagus maka produk kita dapat laku terjual dan pihak pengusaha juga banyak yang melirik. Sebab Merauke begitu luar biasa dengan hasil alamnya dan dapat membuat petani memperoleh nilai ekonomi yang cukup tinggi,”terangnya kepada ARAFURA News di area Monumen Kapsul Waktu (MOKAWA) belum lama ini.

Sumadi menambahkan, kemasan yang menarik dapat mempengaruhi harga di pasaran sehingga lebih bersaing. Masyarakat atau tamu dari luar juga dapat membelinya sebagai oleh-oleh khas dari tanah Anim Ha. Ia mengharapkan pemerintah dapat memperhatikan potensi minyak sereh merah ini karena tidak hanya menambah penghasilan petani tetapi juga dapat menghijaukan dan menyuburkan kembali tanah-tanah yang kritis. Apalagi cara pengolahan dan budidaya tanaman ini termasuk mudah.

Bahkan untuk 1 hektar lahan bisa ditanami 10 ribu anakan dan dalam waktu 6 bulan sudah bisa dipanen. “Selanjutnya untuk tahap kedua akan lebih singkat karena bisa panen dalam jangka waktu 3 bulan. Total dalam waktu setahun bisa 4 kali panen,”terang Sumadi. Ia mengakui produk yang dihasilkan masih menggunakan peralatan sederhana namun untuk skala industri rumah tangga dinilai sudah memadai.**