Pasific Pos.com
Papua Barat

Minim Skill, OAP hanya Menjadi Supir dan Buruh Kasar di LNG Tangguh

Manokwari, TP – Baru-baru ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinas Nakertrans) Kabupaten Manokwari bersama Kepala Dinas Nakertrans Kota Sorong, Fakfak, dan Bintuni melakukan kunjungan ke LNG Tangguh untuk melihat penempatan tenaga kerja orang asli Papua di perusahaan tersebut.

“Kami ke sana cek pekerja orang asli Papua. Memang orang asli Papua merupakan bagian dari perusahaan itu, tapi mereka hanya sebagai Satpam, buruh kasar, supir, cleaning service, sedangkan untuk tenaga-tenaga yang punya skill itu pekerja non-Papua,” ujar Plt. Kepala Dinas Nakertrans Kabupaten Manokwari, Yusak Dowansiba kepada wartawan usai ziarah di TMP Trikora Manokwari, Senin (20/5).

Pihaknya, akui Dowansiba menginginkan orang asli Papua mendapat posisi yang baik di perusahaan tersebut. Namun, pihaknya tidak bisa memaksakan kehendak karena perusahaan juga bekerja sesuai target.

“Memang kondisi di sana seperti itu. Perusahaan tersebut kejar target, jadi kita mau harus orang asli Papua tapi perusahaan dia butuh target, pemasaran, keuntungan dan lain-lain, sehingga mereka butuh tenaga kerja yang punya skill untuk mengejar target dan pendapatan. Itu yang kami lihat,” sebutnya.

Terkait upaya Disnakertrans agar ke depan tenaga kerja orang asli Papua bisa mendapat posisi yang lebih baik di perusahaan itu, dia mengatakan, ke depan dalam perekrutan akan mempertimbangkan skill dan kompetensi calon tenaga kerja.

Namun, katanya, pihaknya juga kesulitan karena di Manokwari kurang fasilitas pendukung untuk menguji skill dan kesehatan calon tenaga kerja, sehingga perekrutan tenaga kerja dilakukan di Sorong. Ia berharap, ke depan ada fasilitas untuk membina tenaga kerja agar memiliki skill.

Terkait tenaga kerja dari Manokwari yang bekerja di LNG Tangguh, Ia melihat tidak ada di LNG Tangguh. Hal itu karena dalam seleksi, salah satu tahapan yang harus dilewati adalah pemeriksaan kesehatan.

“Tapi alat untuk pemeriksaan kesehatan tidak ada di Manokwari, sehingga untuk tes itu harus diikuti di Sorong. Jadi ke depan kita harus punya alat itu. nanti saya mau ketemu bupati untuk sampaikan supaya alat itu harus ada dulu di RSUD Manokwari supaya perekrutan juga di Manokwari,” imbuhnya. (BNB-R3)