MERAUKE,ARAFURA,-Seperti yang diketahui bahwa di Kota Merauke beberapa waktu lalu telah dilaksanakan pawai atau parade Lima Raja Tifa yang diikuti oleh 6 distrik. Momentum tersebut menjadi momen berharga mengingat dan kebanggaan bagi Kabupaten Merauke karena alat musik tradisional Tifa asal Merauke sudah menggenggam hak cipta secara resmi. Piagam penghargaan juga telah diberikan langsung oleh pihak Nederland kepada Kabupaten Merauke.
Terkait dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke, Thiasoni Betaubun menilai bahwa penetapan hak paten tersebut sangat tepat dan Tifa akan menjadi icon Merauke yang diakui dunia. Parade itu sendiri diikuti oleh 6 distrik yang meliputi Okaba, Semangga, Sota, Naukenjerai, Malind dan Merauke. Memang ada yang sudah memiliki mandat dari adat leluhur dan Tifa dari Kabupaten Merauke memiliki perbedaan dengan daerah lain.
Sebab di bagian depan menggunakan madu sehingga nada yang dihasilkan juga lebih teratur dan dapat distel sesuai keinginan. Jadi tidak hanya gitar saja yang nadanya bisa distel namun Tifa juga bisa. “Tifa merupakan alat musik tradisional yang sudah turun temurun menjadi icon sejak zaman leluhur. Tidak sembarang orang dapat mengklaim alat musik ini, oleh sebab itu perlu dijaga kelestariannya dan dilakukan pengembangan-pengembangan termasuk untuk hak cipta. Dunia sudah mengakui bahwa Merauke yang memiliki hak cipta tersebut dan piagam juga sudah diserahkan,”ujar Thiasoni kepada wartawan di ruang kerjanya belum lama ini.