Timika, – 1 persen dana kemitraan yang merupakan hasil kotor yang diperoleh PT Freeport dinilai masih kurang jika dibandingkan dengan hasil yang didapat Freeport setiap tahunnya, sehingga perlu dinaikkan dana kemitraan tersebut menjadi 2 Persen. Demikian disampaikan oleh Menteri ESDM RI Ignasius Jonan saat melakukan kunjungan ke RSMM, Kamis (2/5).
“Yah. Harus serius dong,” kata Jonan.
Sebab. Menurutnya, sektor pertambangan pada umumnya agak ketinggalan ketimbang sektor migas yang mana setiap tahunnya memberikan 10 persen kepada daerah dimana mereka beroperasi. Guna mengembangkan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan secara langsung.
“Sebenarnya dipertambangan umum ini agak ketinggalan, kalau di Migas itu setiap daerah pasti dapat 10 persen dan pengembangan masyarakat khususnya di Migas jauh lebih baik, Itu untuk memberdayakan masyarakat demi kesejahteraan masyarakat secara langsung,” terangnya.
Namun apa yang telah dilakukan oleh Freeport saat ini sudah sangat baik, setelah adanya fasilitas yang dibangun, baik fasilitas pendidikan, kesehatan, serta peningkatan kesejahteraan melalui ekonomi kerakyatan yang selama ini sudah berjalan dan menyentuh langsung ke mastarakat.
“Tapi kalau Freeport ini sudah baik, dia sudah bisa kembangkan rumah sakit, sekolah, dan banyak bidang yang harus didorong untuk mengembangkan masyarakat,” ungkapnya.
Ditanya juga terkait, 10 persen saham sudah termasuk dana kemitraan. Kata Jonan, 10 persen saham tersebut diluar dari dana kemitraan Freeport dan nantinya dikelola oleh Pemerintah, namun dana kemitraan tersebut wajib diberikan oleh Freeport kepada masyarakat pemilik hak ulayat.
“Nda, kalau saham 10 persen itu tanya sama Bupati sama Gubernur, maunya diapain kalau dapat hasil, tapi bukan juga mengganti uang 2 persen itu,” ungkapnya. (Ricky).