Bintuni, TP – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Teluk Bintuni, tahun ini fokus mengembangkan pertanian.
Kepala Distan Teluk Bintuni, Nehemia Rumayomi, mengatakan pihaknya akan mengembangkan sektor pertanian melalui 5 bidang yaitu bidang peternakan, bidang perkebunan, bidang tananaman pangan dan hortikultura, bidang sarana dan prasarana pertanian, serta bidang penyuluhan ditambah 1 sekretariat.
“Dari lima bidang tersebut di tahun 2019 memiliki program tersendiri,” kata Rumayomi kepada Tabura Pos, saat ditemui di ruang kerjanya, akhir pekan kemarin.
Rumayomi menjelaskan, pada bidang peternakan, pihaknya akan memprioritaskan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi pelaku agribisnis yaitu petani dan petugas pertanian.
Selanjutnya pengembangan ternak. Dalam bidang ini, ungkap Rumayomi, pihaknya akan mengembangkan unggas seperti itik dan ayam serta ternak besar seperti sapi, babi dan kambing untuk mengatasi kekurangan daging dan telur di Bintuni.
Di samping itu, kata Rumayomi, pihaknya juga ada program kegiatan pengendalian penyakit menular ternak yang bertujuan untuk pemeliharaan dan perawatan ternak dari masyarakat serta pengadaan obat-obatan untuk kesehatan hewan.
“Kegiatan ini akan dipusatkan di pusat kesehatan hewan SP-1 distrik Manimeri. Kemudian juga, kami ada memprogramkan kegiatan Inseminasi Buatan (IB) bekerja sama dengan Dinas Pertanian provinsi Papua Barat yaitu khusus pengembangbiakan ternak sapi melalui IB,” jelas Rumayomi.
Rumayomi mengungkapkan, pada bidang tanaman pangan, Distan juga fokuskan pada pengembangan SDM, serta pengembangan dan peningkatan produksi pertanian baik tanaman pangan maupun hortikultura.
Dikatakannya, untuk menunjang peningkatan produksi, maka pihaknya akan melakukan pengadaan sarana produksi (Saprodi) pertanian berupa pupuk, bibit, obat-obatan serta bantuan peralatan pertanian untuk pertani.
“Untuk bididaya tanaman pangan dan hortikulturan dilakukan hampir tersebar disemua distrik di Teluk Bintuni tetapi tahun 2019 ini kita fokuskan di ibu kota kabupaten terutama sayur-sayuran, buah-buahan serta tanaman palawijaya, sebab populasi masyarakat Bintuni terbesar ada di ibu kota kabupaten,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan Rumayomi, pada bidang perkebunan, pihaknya fokus pada peningkatan SDM petani dan petugas.
Pada pengembangan komoditi perkebunan, kata Rumayomi, Distan, fokus mengembangkan tanaman pala, buah merah, serta tanaman kelapa.
Menurutnya, daerah potensial pengembangan tanaman perkebunan yang baru dijangkau yaitu, distrik Fafurwar, Tembuni, dan distrik Manimeri, dimana pihaknya sudah membagikan bibit pala bagi masyarakat yang membutuhkan untuk ditanam.
Penanaman tanaman perkebunan ini, jelas Rumayomi, sebenarnya untuk memanfaatkan lahan yang sudah ditanami tanaman pangan, yang mana ketika petani sudah selesai bercocok tanam tanaman semusim seperti padi ladang, umbi-umbian serta tanaman semusim lainnya, lahan tersebut tidak tinggal menjadi hutan, maka dimanfaatkan kembali dengan menanam tanaman perkebunan, seperti yang telah ditanami tanaman perkebunan yaitu di kampung Atibo, Pasamai distrik Manaimeri dan Korano Jaya SP-2 serta di kampung Rosid dan Awaba SP-5.
“Sedangkan pada bidang penyuluhan juga meningkatkan SDM di bidang penyuluhan baik pada petugas penyuluh maupun petani. Kami tahun ini ada pengadaan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan penyuluhan diantaranya pengadaan kendaraan operasional roda 2 sebanyak 10 unit, pembangunan balai peyuluh pertanian serta kelengkapan untuk menunjang kegiatan-kegiatan para penyuluh pertanian ini, maka rencananyan akan dibangun balai penyuluh di Moskona dan Merdey seperti yang sudah dibangun di distrik Manimeri dan Sumuri yang akan diresmikan Bupati Teluk Bintuni,” ungkap Rumayomi.
Selanjutnya, Kepala Dinas Pertanian itu juga mengatakan, pada bidang sarana dan prsarana pertanian, ditujukan untuk menunjang kegiatan beberapa bidang untuk pengadaan sarana dan prasarana pertanian dimana pengadaan alat produksi pertanian dieksekusi di bidang ini.
“Setiap kegiatan yang kita lakukan untuk pertanian biasanya 1 paket kegiatan yaitu dari kegiatan pembukaan lahan sampai pada bantuan sarana dan prasarana, pembukaan lahan hingga penanaman,” tandas Rumayomi. [ABI-R4]