Pasific Pos.com
Headline

Matangkan Rencana DOB Tabi-Saireri, Forum Kepala Daerah Tatap Muka Bersama Pimpinan Adat

Rencana DOB Tabi-Saireri
Ketua Forum Kepada Daerah Tabi-Saireri, Mathius Awoitauw, SE, M.Si saat menerima pernyataan sikap Masyarakat Adat Tabi yang diserahkan oleh Ondofolo Igwa-Igwa Kampung Sereh, Yanto Eluay di Helebhey Obhe, Jumat(24/07) siang.

SENTANI – Perjuangan agar berdirinya sebuah Daerah Otonom Baru (DOB) Tabi-Saireri terus digalahkan. Pertemuan demi pertemuan telah digelar, baik oleh Forum Kepala Daerah (FKD) Tabi-Saireri tetapi juga oleh tim DOB dan sejumlah organiasi kemasyarakatan lainnya.

Tahapan demi tahapan perjuangan DOB Tabi-Saireri terus dilalui, begitu juga lobi-lobi politik terus dilakukan. Semua upaya itu ditempuh hanya untuk berdirinya daerah otonom baru, sebagai bukti perjuangan para pihak di dua wilayah adat tersebut.

Wagub Klemen Tinal Resmikan Rumah Produksi Olahan Tepung Sagu dan Aneka Kue Sagu

Pemekaran yang kini diperjuangan oleh Forum Kepala Daerah, tim pemekaran dan organisasi kemasyarakatan lainnya adalah murni demi kepentingan masyarakat di daerah ini. Tidak ada kepentingan kelompok maupun pribadi dalam perjuangan pembentukan DOB Tabi-Saireri.

Salah satu tahapannya adalah, pertemuan antara Forum Kepala Daerah dan pimpinan lembaga adat di Wilayah Adat Tabi. Pertemuan tersebut diselenggarakan pada Jumaat (4/07) siang, di Helebhey Obhe Kampung Sereh, Distrik Sentani.

Bentuk Kepedulian, ATM-APTM Salurkan Bantuan Bama

Pertemuan itu dihadiri langsung oleh Ketua Forum Kepala Daerah yang juga sebagai Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si dan sejumlah perwakilan yang mewakili kepala daerah dari wilayah adat Tabi, serta tokoh-tokoh adat Tabi.

Ketua Forum Kepala Daerah, Mathius Awoitauw dalam arahannya menyampaikan, melalui pertemuan itu dibicarakan mengenai pentingnya DOB Provinsi Tabi-Saireri. Selain itu, membicarakan juga mengenai Tanah Papua kedepan.

Dikatakannya, DOB Provinsi Tabi-Saireri merupakan agenda yang sudah dibicarakan berkali-kali bersama ketua- ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) wilayah Tabi. Tahun lalu, pembicaraan serupa dilakukan oleh tokoh adat Tabi di salah satu hotel di Kota Sentani.

Dari pertemuan-pertemuan tersebut, lanjut Mathius, muncul kekompakan yang luar biasa. Semua orang Tabi harus tampil untuk mengurus diri sendiri karena Tabi memiliki sumber daya alam cukup, Tabi memiliki orang-orang hebat dalam mengatur arah pembangunan daerah sehingga kedepan masyarakat di Tabi lebih sejahtera.

“Karena itu kita akan angkat terus dan membicarakan tentang DOB Provinsi Tabi-Saireri sampai ketingkat pusat. DOB yang kita perjuangkan adalah untuk memperpendek rentang kendali pemerintahan, dengan demikian maka kesejahteraan yang didambakan masyarakat di wilayah ini dapat dicapai,” ujar Awoitauw.

Sementara itu, mewakili masyarakat adat Tabi, Ondo Yanto Eluay menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Forum Kepada Daerah Tabi-Saereri yang telah meberikan dukungan penuh terhadap pergerakan besar ini menuju pada DOB Provinsi Tabi-Saireri.

Eluay menegaskan, sebagai pimpinan-pimpinan adat di wilayah ini, pihaknya akan selalu berdiri gagah untuk berjuang bersama pemerintah demi meraih cita-cita bersama yakni, terbentuknya DOB Provinsi Tabi-Saireri di tanah ini.

Wujud dukungan adat terhadap pemerintah atas perjuangan ini terbukti dengan diserahkannya lima point pernyataan sikap masyarakat adat Tabi kepada Forum Kepala Daerah Tabi-Saireri, yang mana pernyataan tersebut diterima oleh, ketua forum kepala daerah, Mathius Awoitauw.

Adapun isi surat pernyataan tersebut yang dibuat oleh semua pimpinan adat dari dua wilayah adat Tabi dan Saireri adalah pertama, mendukung pembentukan DOB di Provinsi Papua Wilayah Adat Tabi dan Saireri tetap menjadi satu provinsi yakni Provinsi Papua sebagai provinsi induk.

Kedua, mendukung penuh pembentukan DOB di Papua Selatan yaitu di wilayah adat Animha untuk menjadi DOB Provinsi Papua Selatan yang meliputi Kabupaten Merauke, Kabupaten Asmat, Kabupaten Mappi, dan Kabupaten Boven Digoel.

Ketiga, mendorong pembentukan DOB di Papua yaitu di wilayah adat Lapago dan Meepago menjadi DOB Provinsi Papua Tengah yang meliputi Kabupaten Jayawijaya, Yalimo, Pegunungan Bintang, Lani Jaya, Tolikara, Nduga, Puncak Jaya, Yahukimo, Mamberamo Tengah, Puncak, Deai, Nabire, Intan Jaya dan Kabupaten Mimika.

Keempat, sebagai bagian penutupp dari pernyataan sikap adalah, mendesak pemerintah pusat untuk tetap melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus) Jilid I di Provinsi Papua sebelum menjalanka Otsus jilid II.

“Kami sangat berharap agar pernyataan sikap ini dapat tindaklanjuti oleh Forum Kepala Daerah Tabi-Saireri dengan memberikan kepada pihak-pihak yang berkompeten untuk mempercepat pembentukan DOB di Provinsi Papua,” harapnya.

Putra kedua Tokoh Kharismatik Papua, Alm. Theys Hiyo Eluay ini menandaskan bahwa DOB di Provinsi di Papua harus dilakukan berdasarkan penyataan sikap yang telah diserahkan kepada pemerintah melalui Bupati Jayapura yang juga sebagai Ketua Forum Kepala Daerah Tabi-Saireri.

Artikel Terkait

Papua Kini Punya 3 Provinsi Baru: Papua Selatan, Papua Tengah Dan Papua Pegunungan

Bams

Tiba di Sentani, Komisi II DPR RI Disambut Ratusan masyarakat Papua

Jems

Lukas Enembe: Papua Harus Tujuh DOB

Bams

Ketua Sinode GKN Sebut DOB Membawa Masa Depan Papua Lebih Baik

Bams

Ini kata Tokoh Adat Kabupaten Jayapura Soal Otsus, DOB dan PON XX Tahun 2021

Jems

Pemprov Papua Dukung Rencana Pemekaran

Bams

Punya Tanggung Jawab Sejahterakan Rakyat, Yanto Eluay Dukung Otsus dan DOB

Jems

Tokoh Adat Tabi Dukung Pemekaran DOB di Papua

Jems

Hasil Kajian Uncen Terkait Otsus, DOB dan KKR

Bams