Masyarakat Kampung Doyo Apresiasi Program Pemerintah Pusat di Bawah Kepemimpinan Presiden Prabowo
Share0Sentani – Masyarakat adat Kampung Doyo Lama menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas program Pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Program itu dinilai benar-benar menyentuh masyarakat dan memberi dampak nyata bagi kesejahteraan warga.
Salah satu tokoh adat Kampung Doyo lama, Barnabas Nukuboy menyebut, bantuan yang diterima adalah bantuan pertama kalinya yang dirasakan pihaknya.
“Kami kaget sekaligus bersyukur, karena baru kali ini kami lihat perwakilan Pemerintah datang langsung ke kampung, bekerja bersama masyarakat. Ini bukan hanya janji, tapi kenyataan di lapangan,” ujar Nukuboy usai melakukan penanaman bibit buah di Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Rabu (12/11/2025).
Menurutnya, program ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintahan Prabowo Subianto memberi perhatian kepada rakyat hingga ke tingkat kampung. Ia menyebut hal tersebut sebagai wujud keberhasilan otonomi khusus apabila dijalankan dengan pendekatan langsung kepada masyarakat adat.
“Kalau begini otonomi khusus bisa berhasil. Karena perwakilan pemerintah turun langsung bekerja bersama rakyat,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa bantuan tanaman jangka panjang yang diberikan merupakan hasil musyawarah bersama para kepala adat. Program ini, menurutnya, akan menjadi warisan penting bagi generasi anak cucu di Kampung Doyo Lama.
“Ini bukan untuk hari ini saja, tapi untuk anak cucu kami nanti. Kami sangat berterima kasih,” ucapnya.
Tokoh adat itu juga menilai bahwa program pertanian yang dijalankan jauh lebih terasa dibandingkan bantuan uang tunai. Menurutnya, tanah yang selama ini terbengkalai kini dapat dimanfaatkan kembali untuk kegiatan produktif.
“Uang bisa habis, tapi kalau ada tanah dan tanaman seperti ini, kami bisa hidup terus. Ini yang kami rasakan dan menyentuh hati kami,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan aspirasi masyarakat agar pemerintah dapat menambah dukungan sarana pertanian, khususnya alat traktor dan pelatihan untuk meningkatkan hasil tanam.
“Kami ingin alat traktor, karena masyarakat masih mengolah tanah secara tradisional. Kalau ada alat dan pelatihan, kami bisa lebih maju,” pintanya.
Ia juga berharap program ini dapat diperluas hingga mencakup pengembangan tanaman pangan seperti padi, agar masyarakat tidak bergantung sepenuhnya pada beras dari luar daerah.
“Kami punya lahan sekitar 20 hektare. Kalau bisa dibina dan ditanami padi, kami bisa jadi penghasil beras juga,” jelasnya.
Menutup keterangannya, tokoh adat itu menyampaikan doa dan harapan agar pemerintahan Presiden Prabowo dan seluruh jajaran terus diberi kekuatan dalam melanjutkan program yang berpihak kepada rakyat.
“Kami berdoa untuk pemerintahan Pak Prabowo. Tuhan sayang kalau pemimpin mengingat adat. Kami akan tetap setia dan mendukung, karena ini nyata menyentuh hati rakyat,” pungkasnya.

