Jayapura, Mantan anggota kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) Talengga Gire Alias Weginus Gire beserta tiga orang rekannya Piningga Gire (25 th), Tekiles Tabuni (30 th) dan Perengga (27 th), Selasa (11/6) secara resmi kembali ke pangkuan NKRI. Hal tersebut ditandai dengan upacara resmi yang berlangsung di lapangan upacara Roh Kudus Jl. Papua, Distrik Pagaleme kabupaten Puncak Jaya (Puja)
Bertindak selaku Insfektur Upacara (Irup) Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda S.Sos, S.IP, MM, sedangkan Komandan Upacara Kapten Czi Ferdian Nuary (Pasi Pers Kodim 1714/PJ). Upacara ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Puncak Jaya Denias Geley S.Sos,M.Si, . Dandim 1714/PJ Ltk Inf Agus Sunaryo,
Kapolres Puncak Jaya AKBP Ari Purwanto SIK, para Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Toko Masyarakat lainnya, sedangkan peserta upacaranya meliputi ASN kabupaten Puja, unsur masyarakat dan unsur TNI/Polri.
“Tujuan pelaksanaan upacara ini adalah untuk mengumumkan kepada warga kabupaten Puja bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) telah secara resmi menerima saudara kita yang semula tergabung dalam kelompok separatis bersenjata (KSB) sekarang telah kembali ke pangkuan NKRI dan akan menjalani kehidupan normal sebagai masyarakat biasa,” ujar Bupati.
” Hal ini juga membantah issu hoax yang mengatakan bahwa informasi penyerahan diri anggota KSB ke NKRI adalah informasi bohong atau rekayasa, selain itu juga tersebar isu bahwa senjata yang diserahkan adalah senjata rusak yang tidak berfungsi, karena itu kita laksanakan secara resmi di muka umum disaksikan oleh seluruh warga masyarakat. Kita akan menembakkan senjata ini untuk membuktikan bahwa ini adalah standar militer dan berfungsi dengan baik. Warga masyarakat banyak yang mengenal saudara-saudara kita ini dan bagaimana sepak terjangnya selama bergabung dengan KSB jadi tidak ada rekayasa,” ujar Yuni Wonda menjelaskan.
Dalam rangkaian upacara tersebut ditandai dengan penyerahan 1 pucuk senjata api jenis Mouser No. Senjata 323 R berserta 3 butir munisi kaliber 7.62 mm, yang menurut pengakuan Talengga bahwa senjata tersebut adalah hasil rampasan pada saat aksi penyerangan Polesk Karubaga kabupaten Tolikara pada tahun 2013.
Menurutnya bahwa atas keberhasilannya merebut senjata milik aparat keamanan NKRI maka yang bersangkutan diberi kedudukan sebagai pengawal panglima yaitu Jendral Goliat Tabuni Panglima TPN/OPM wilayah Puncak Jaya. “Ini adalah senjata pegangan saya sendiri, bukan punya orang lain, tapi saya belum pernah gunakan untuk menembak orang,” ujar Talengga kepada wartawan.
“Saya sudah lama ingin kembali ke kampung sebagai warga NKRI dan hidup sebagai masyarakat biasa, dan baru sekarang Saya bisa menyerahkan diri setelah kenal dengan anggota TNI, ujarnya.
Menurut Talengga bahwa dirinya punya anak 13 orang dari empat istri, itu siapa yang mau jamin hidup mereka? makanya harus kembali supaya bisa kasi makan mereka.
Talengga juga mengaku bahwa selama ini merasa ditipu oleh Goliat Tanuni. “katanya tidak lama lagi Papua akan merdeka, dan kalau Papua Merdeka kalian akan menjadi pejabat tinggi,” kata Talengga menirukan janji-janji Goliat Tabuni, tapi itu semua tipu-tipu saja, sedangkan warga yang di kampung, di kota mereka hidup tenang tidak seperti kami di hutan menderita, kata Talengga melanjutkan.
Dalam sambutannya Bupati menghimbau kepada semua pihak-pihak KKSB di wilayah Puncak Jaya untuk segera kembali kepangkuan NKRI. ” Saya selaku kepala daerah ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada pihak TNI dan Polri yg bertugas di wilayah Kab.Puncak Jaya telah berhasil membawa turun salah satu tokoh KSB beserta tiga orang rekannya kembali ke pangkuan NKRI dan menyerahkan Satu pucuk senjata jenis Moser dan 3 butir munisi aktif,” ujar Bupati
“Saya menghimbau kepada semua masyarakat Kab.Puncak Jaya untuk selalu berdo’a agar wilayah kab.Puncak Jaya selalu aman dan agar semua warga dan para tokoh yang masih bersebrangan dengan NKRI segera kembali kepangkuan NKRI, karena Papua sudah merdeka dalam bingkai NKRI,” tambahnya.
Dalam jumpa pers Bupati menyatakan bahwa mereka akan diarahkan untuk mendapatkan pekerjaan dan akan disesuaikan dengan kemampuan dan tingkat pendidikannya, mereka juga akan dibangunkan rumah dari program pemerintah yaitu pembangunan rumah rakyat.
Sementara itu Dandim Letkol Inf Agus Sunaryo mengatakan bahwa ini adalah salah satu wujud keberhasilan pembinaan dan pendekatan teritorial yang dilakukan oleh TNI kepada Rakyat. Keberhasilan ini telah melalui proses yang panjang dan akan memotivasi seluruh anggota agar lebih giat lagi melaksanakan pendekatan dan pembinaan kepada rakyat, namun tetap tingkatkan kewaspadaan. Kami berharap seluruh Saudara -saudara kita yang masih berseberangan dengan NKRI segera kembali dan bergabung dengan NKRI untuk sama-sama membangun daerah dan negara terutama agar anak-anak kita generasi Papua dapat disiapkan untuk merahi masa depan yang lebih baik di masa mendatang.