Manokwari, TP – Selain mendapatkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dari Kementerian Pertanian (Kementan), Pemkab Manokwari juga mendapatkan bantuan satu unit laboratorium (lab) mini microbachter alfaafa (MA-11).
Lab mini dibangun atas kerja sama dengan Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat dan berada di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Prafi. Lab mini diresmikan penggunaannya oleh Kepala Perwakilan BI Provinsi Papua Barat, Donny Heatubun didampingi Bupati Manokwari, Demas Paulus Mandacan, Pimpinan Komisi IV DPR RI, Micahel Wattimena, Wakil Bupati Manokwari, Edi Budoyo, serta Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari, Kukuh Saptoyudo, Senin (21/1).
Usai pengresmian, Bupati Manokwari, Demas Paulus Mandacan mengatakan, lab tersebut merupakan salah satu sarana penunjang untuk mengembangkan pupuk organik yang merupakan kerja sama Pemkab Manokwari dengan Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat.
Diharapkan kehadiran lab tersebut dapat mendukung tercapainya keberhasilan swasembada pangan dan mampu menyejahterakan petani serta masyarakat Manokwari.
Selain itu, kata dia, kelompok tani dan warga tani juga dapat mengembangkan alsintan untuk mengefisienkan waktu dan tenaga, sehingga panen lebih singkat dengan hasil lebih baik dalam upaya mendukung program pemerintah pusat dan daerah.
Menurutnya, untuk mewujudkan ketahanan pangan, maka petani tidak saja dituntut cerdas, kreatif, dan inovatif dalam meningkatkan kualitas dan dukungan pupuk organik menuju pertanian yang sehat. “Akan tetapi sangat mempengaruhi dengan tersedianya sarana dan prasarana pendukung lainnya,” tukasnya.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Papua Barat, Donny Heatubun mengatakan, BI memberikan sesuatu yang sangat bermanfaat karena pupuk adalah kunci peningkatan produktivitas pertanian.
“Jadi kalau ingin sektor pertanian kita maju dan kalau mini lab ini sudah kita kembangkan dan kita bisa swasembada pupuk, khususnya pupuk organik, kita bisa jualan ke tempat lain,” katanya.
Menurutnya, pembangunan lab mini tersebut merupakan program yang dilaksanakan tahun ini. Selain itu, masih ada satu terobosan lagi yang akan dilakukan BI Perwakilan Papua Barat yakni pengembangan ozonisasi, yaitu bisa membuat produk hasil pertanian jauh lebih lama tanpa menggunakan bahan kimia.
Dengan demikian, sangat cocok jika ingin berjualan ke tempat lain. “Sebab, produksi meningkat dan selanjutnya kita jualan ke tempat lain dan supaya bisa bertahan bisa menggunakan proses ozonisasi yang tanpa bahan pengawet,” sebutnya.
Kehadiran BI memang semata-mata untuk membantu pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota. “Dengan kata lain, jangan sungkan-sungkan main ke tempat kami atau ingin ada sesuatu yang kita bantu silakan karena selama ini kerja sama kita sudah berjalan baik Pak Bupati. Masih banyak proyek yang bisa kita kerjakan bersama-sama karena kerja bersama bisa lebih ringan dalam melaksanakannya,” pungkasnya. (BNB-R3)