Mimika, Seluruh Civitas Akademi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE JB) Timika menggelar aksi long march tujuan kantor PT PLN Persero cabang Timika dan kantor DPRD Mimika untuk menyampaikan kekecewaan kepada PT PLN akibat terjadi pemadaman sejak beberapa minggu terakhir.
Dalam aksi tersebut tidak hanya diikuti oleh mahasiswa tapi juga diikuti oleh ikatan Alumni.
Orasi yang disampaikan mempertanyakan penyebab terjadinya pemadaman yang dilakukan oleh (PLN) Perusahaan “Lilin” Negara sehingga meresahkan masyarakat Mimika, sebab sangat berdampak pada aktifitas perkantoran, aktifitas perkuliahan, serta banyak alat-alat elektronik yang rusak akibat terjadinya pemadaman.
“Kami datang untuk mempertanyakan penyebab terjadinya pemadaman,” kata salah satu orator di depan kantor PT PLN Timika, Kamis (28/3).
Lanjutnya, berdasarkan UU nomor 30 tahun 2009 tentang kelistrikan, pihak PLN harus menjamin ketersediaan pasokan listrik bagi kemakmuran rakyat. Oleh sebab itu dirinya menilai h tersebut merupakan permasalahan klasik PLN Timika akibat lemahnya sistem manajemen dalam internal perusahaan baik dalam pemeliharaan dan perbaikan secara berkala agar tidak terjadi pemadaman.
“Kita lihat PLN Timima sangat lemah dalam sistem manajemen sehingga kita menjadi korban pemadaman listrik,” lanjutnya.
Usai berorasi, selanjutnya masa pendemo menuju kantor DPRD Mimika dengan berjalan kaki.
Sementara itu usai menerima aspirasi dari mahasiswa. Manager Unit Pengemolaan Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Timika Hotman Ambarita mengatakan, dirinya menyambut baik aksi demo damai yang dilakukan oleh mahasiswa, karena mereka sebagai representatif dari masyarakat Mimika yang merasa dirugikan lantaran terjadinya pemadaman listrik.
“Kami ucapkan terima kasih dan berikan apresiasi kepada mahasiswa karena mereka punya maksud baik jadi saya bisa hadir karna mereka (mahasiswa) cinta sama PLN,” kata Hotman.
Ia mejelaskan, terjadinya pemadaman listrik lantaran terjadi gangguan pada beberapa mesin sehingga terjadi defisit pasokan listrik sebesar 4 sampai 5 Mw setiap harinya, sedangkan untuk memasok energi untuk kebutuhan masyarakat Mimika sebesar 26,6 Mw, sehingga harus terjadi pemadaman, meskipun denga berat hati dilakukan.
“Daya yang dibutuhkan saat ini di kota Timika 26,6 Mw jadi sementara ada gangguan beberapa mesin sehingga terjadi defisit,” jelasnya.
Oleh sebab itu untuk mengantisipasi terjadinya defisit pasokan listrik, pihaknya terus melakukan pemeliharaan dan perbaikan terhadap beberapa mesin yang mengalami gangguan, sedangkan terdapat 4 mesin yang mengalami kerusakan akan diganti dengan mesin baru dengan kapasitas 3Mw yang telah dikirim dari Surabaya dan kini telah sampai di Dobo (Kep. Aru) dan di pastikan akan tiba di Timika pada tanggal 4 April mendatang dengan rute Dobo-Merauke-Timika.
“Ada penambahan mesin yang sudah dikirim dari Surabaya ke Timika, jadi kita targetkan satu munggu lagi kapal yang bawa mesin itu masuk ke Timika,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa, diperkirakan waktu pemasangan hingga minggu kedepan, setibanya mesin tersebut di pelabuhan Paomako, pihaknya akan melakukan mobilisasi ke PLN timika untuk di pasang dan dikonek dengan sistem, sehingga diperkirakan akhir bulan April tidak terjadi pemadaman listrik.
“Trus untuk mobilisasi dan instalasinya kurang lebih 10 sampai 15 hari, dan harapan kami bisa langsung dioperasikan karen kerja kami ini paralel,” tambahnya. (Ricky).