Pasific Pos.com
Info Papua

Mahasiswa/i Paniai se – Indonesia Kembali Lakukan Aksi Mimbar Besar di Depan Kantor Bupati

Mahasiswa/i Paniai se - Indonesia Kembali Lakukan Aksi Mimbar Besar di Depan Kantor Bupati

Jayapura – Puluhan Mahasiswa dan Mahasiswi Paniai se-Indonesia kembali melakukan aksi mimbar bebas di depan Kantor Bupati Paniai pada Selasa 11 Januari 2022.

Dalam aksi mimbar bebas itu, mahasiswa/i Paniai se-Indonesia telah sepakat menyatakan sikap, meskipun tanpa kehadiran bupati Paniai di kantor, namun mahasiswa dan mahasiswi ini diterima langsung oleh Sekda Kabupaten Paniai di depan Kantor Bupati Pania Madi Papua.

Ketua Tim Peduli Paniai, Jhon Saverius Kadepa mengatakan, jika pihaknya dalam hal ini mahasiswa/i Paniai sudah melakukan aksi pembersihan, sekaligus menyiapkan tempat sampah di setiap titik-titik tempat yang darurat sampah.

“Ya, tujuan kami, lewat mimbar bebas hari ini adalah kami menyatakan sikap bahwa pemerintah Kabupaten Paniai harus bertanggung jawab atas kelalaian yang di lakukan Pemerintah yang seakan-akan membuat Paniai tanpa pemerintahan,” kata Jhon Saverius dalam pesan singkatnya kepada Pasific Pos, Selasa 11 Januari 2022.

Selain itu ketua koordinator lapangan, Yabet Degei juga mengatakan, bahwa tidak hanya masalah sampah-sampah yang berserakan. Akan tetapi kami juga menyuarakan aspirasi karena selama ini pembiaran pemerintah terhadap penyakit sosial yang sementara ini meluas di Paniai.

Bahkan juga ungkapnya, ada kios-kios di Paniai yang menjual makanan yang sudah kadaluarsa.

“Untuk itu, kami juga mendesak kepada bupati Paniai agar membuat Perda pembatasan penyakit sosial, impor dan ekspor sayur-sayuran dari Nabire, dan membatasi perusahaan-perusahan ilegal logging yang sedang dan akan berproses di Paniai,” tandas Yebet Degei.

Selain itu Yabet Degei menambahkan jika pihaknya pun menolak dengan tegas penandatanganan persetujuan PT. Blok Wabu yang di lakukan oleh Bupati Paniai, untuk pembangunan kodim, polres dan Polsek di Paniai.

“Bahkan kami juga menolak rencana pembongkaran/ otopsi korban pelanggaran HAM berat pada 8 Desember 2014 lalu, yang rencananya akan di laksanakan dalam bulan ini,” tegasnya. (Tiara)