Pasific Pos.com
Headline

Letjen TNI Herman Asaribab Sosok yang Murah Hati Serta Komandan yang Tegas

Danrem 172 PYW Brigjen TNI Izak Pangemanan, MHan.

Jayapura – Sosok dan kepribadian Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (WAKASAD) Letjen TNI Herman Asaribab (56) menjadi kenangan indah bagi teman, sahabat bahkan para prajurit.

Wakasad yang wafat, karena sakit di RSPAD Gatot Subroto, 14 Desember 2020 pukul 13.40 WIB meninggalkan catatan khusus. Perjuangan, pengorbanan, loyalitas dan dedikasinya bagi bangsa dan negara akan terus dikenang.

Danrem 172 PYW Brigjen TNI Izak Pangemanan, MHan, yang ditemui saat menghadiri upacara penyambutan jenazah Wakasad Letjen TNI Herman Asaribab di Bandara Sentani, Jayapura, Selasa mengatakan, bersama-sama almarhum bekerja di Papua sejak tahun 2016 hingga kini atau kurang lebih 14 tahun. Dari perjalanan yang jauh itu Izak melihat almarhum adalah sosok pemimpin yang lengkap.

“Sebagai seorang pemimpin, sebagai seorang kakak, sebagai teman, sebagai guru. Beliau punya semua ini. Beliau adalah sosok panutan. Kami para perwira yang dipimpin oleh beliau banyak belajar dari beliau,” ungkapnya.

Dikatakan, almarhum menulis buku berjudul Membangun Papua Dengan Hati. “Ini adalah suatu pemikiran dan terobosan dalam kebutuhan penanganan masalah di Papua yang belum selesai hingga kini,” ujarnya

“Beliau memberikan banyak sekali hal hal yang menjadikan pembelajaran bagi kami bagaimana kami harus menjadi pemimpin di daerah,” tuturnya.

Bagaimana memimpin operasi atau kegiatan, memimpin satuan di Papua ini. Beliau selalu mengatakan bahwa kita harus selalu berpikir penanganan Papua harus tuntas bukan hanya sepotong sepotong.

“Inilah pesan yang selalu disampaikan beliau hingga menuliskan sebuah buku Membangun Papua dengan Hati,” kenangnya.

Pada kesempatan yang sama Rektor Uncen Jayapura Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST,MT mengatakan, WAKASAD Letjen TNI Herman Asaribab selalu ramah kepada siapa saja dalam berbagai pertemuan dan kegiatan.

“Dan yang sangat spesial beliau selalu peduli terhadap anak anak muda. Itu sifat seorang bapak,” kata Apolo.

Sementara itu dimata ketua PHRI, H. Sahril , almarhum adalah sosok sahabat yang luar biasa. “Sejak SMP di Polimak, kami selalu bersama. Hingga dia menjadi Pangdam, beliau tetap bersahabat dengan kami,” ujarnya.

“Almarhum orang hebat, putra Papua yang luar biasa, rendah hati dan berprestasi,” ujar Sahril menahan isak tangisnya.

“Herman Asaribab dua kali menjabat sebagai Panglima Kodam XII/Tanjungpura pada 2019 dan Pangdam XVII/Cenderawasih. Dan diusulkan dipercayakan sebagai WAKASAD. Ini sesuatu prestasi yang baik menjadi contoh dan tauladan simbol kepemimpinan orang Papua,” ujarnya sambil berlalu.

Jenasah Alm. Letjen TNI Herman Asaribab disemayamkan di kediaman orang tuanya di Pemda II Cigombong. Besok pagi akan dibawa ke Makodam Cenderawasih dan siangnya akan dimakamkan di TMP Trikora di Waena, Jayapura.