Pasific Pos.com
Papua Selatan

Lestarikan Tradisi Daerah Asal, Fitriani Bagikan 200 Lebih Peca Sura Di Bulan Muharram

Lestarikan Tradisi Daerah Asal
Fitriani saat saat diwawancara ARAFURA News (foto:iis)

MERAUKE,ARAFURA,-Fitriani salah seorang ibu rumah tangga warga asal Maros Sulawesi Selatan hingga saat ini masih mempertahankan tradisi daerahnya ketika Bulan Muharram tiba. Seperti biasanya Tahun Baru Islam telah tiba dan seluruh umat muslim menyambut dengan penuh sukacita dan rasa bahagia. Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengisi datangnya momen berbahagia tersebut, salah satunya dengan bersedekah membagikan makanan kepada masyarakat yang dilakukan oleh salah satu warga Maros ini.

Kepada ARAFURA News di kediamannya Rabu lalu, wanita berhijab ini mengemukakan bahwa sejak dirinya menetap di Merauke pada tahun 2016 lalu, ia berupaya melestarikan budaya asalnya sehingga dapat mengobati rasa kangennya kepada kampung halaman dan bisa berbagi berkat dengan sesama. Peca Sura sendiri merupakan nama makanan yang terbuat dari bubur santan dilengkapi dengan aneka lauk pauk seperti telur dadar warna warni dan olahan semacam perkedel atau disebut tumpi-tumpi terbuat dari bahan kelapa dan ikan yang dibentuk segitiga.

“Untuk di Merauke saya sudah melakukan tradisi ini selama 4 tahun tetapi kalau di kampung sendiri sudah sejak kecil sejak zaman nenek saya turun temurun selalu dilakukan. Akan lebih baik jika dapat dilakukan pada tanggal 9 dan 10 Muharram namun saya melaksanakannya pada tanggal 11 Muharram mengingat waktu luang yang saya miliki memang pada tanggal tersebut,”jelas Fitriani yang juga seorang pedagang online aneka makanan tradisional Sulawesi Selatan ini. Lebih lanjut ia menjelaskan, makanan yang dibagikan kepada sejumlah kenalan, kerabat, tetangga dan teman-temannya, baik muslim maupun non muslim sebagai bentuk kebersamaan dan berbagi rezeki.

Untuk di Merauke tradisi ini dapat dikatakan sebagai hal yang langka karena tidak semua orang melaksanakan mengingat jumlah yang dibagikan memang cukup banyak. Dirinya sendiri membuat hingga 200 lebih paket Peca Sura dan semua habis dibagikan. “Alhamdulilah semua suka bahkan jumlah itu masih kurang karena banyak kenalan yang ingin mencicipi namun sudah ludes. Tahun ini jumlahnya lebih meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, yang awalnya saya hanya membuat bubur 5 kilo naik menjadi 10 kilo dan sekarang 25 kilo,”pungkasnya.