Pasific Pos.com
Kabupaten Jayapura

Lebih Dekat dengan Hanna Hikoyabi Sekda Kabupaten Jayapura yang Baru

Teka-teki sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura akhirnya terjawab sudah setelah Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, S.E., M.Si., melantik Dra. Hanna Salomina Hikoyabi, S.Pd., M.KP., sebagai Sekda perempuan asli Papua dari wilayah Tabi asal Kabupaten Jayapura yang pertama di Provinsi Papua. Setelah dilantik apa saja yang akan dilakukan Hanna, Berikut Laporannya:Jems. Laiyang

 

SENTANI – Kabupaten Jayapura kini memiliki sekda baru. Dra. Hanna Salomina Hikoyabi, S.Pd., M.KP., resmi dilantik Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, S.E., M.Si., sebagai Sekda perempuan asli Papua pertama sepanjang kabupaten ini berdiri.

Terpilihnya Hanna Hikoyabi sebagai orang nomor satu di birokrasi Kabupaten Jayapura ini bukan tanpa alasan. Pengalaman birokrasi yang dimiliki ibu tiga orang anak ini berhasil mengantarkannya menduduki posisi puncak sebagai seorang pegawai negeri sipil (PNS).

Hanna Hikoyabi juga beberapa tahun belakangan ini dipercaya sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jayapura. Hanna Hikoyabi dilantik sebagai Sekda Kabupaten Jayapura menggantikan Drs. Yerry F. Dien, M.Si, yang memasuki masa pensiun. Saat itu, Hanna Hikoyabi yang masih menjabat sebagai Kepala Bappeda Kabupaten Jayapura ikut seleksi terbuka JPT Sekda bersama enam orang calon peserta JPT Sekda, sehingga dari hasil seleksi terbuka itu Hanna Hikoyabi dilantik sebagai Sekda Kabupaten Jayapura.

Sebelum memegang posisi puncak sebagai seorang abdi Negara di daerah, Hanna Hikoyabi memulai karirnya dari bawah. Dari staf biasa hingga bisa menempati posisi seperti saat ini. Hanna Hikoyabi lahir di Jayapura, 7 Juni 1966.

Ayahnya bernama Soleman Hikoyabi dan ibunda bernama Hermina Matui Hikoyabi, ketika berkuliah S1 mengambil jurusan ilmu keguruan pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Cenderawasih (Uncen) dan berhasil lulus kuliah S1 yang ditempuh selama empat tahun.

Empat tahun setelah lulus kuliah S1, Hanna mendaftarkan diri sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan akhirnya dia diterima. Ibu dari Aprilia Sarwom, Soleman Sarwom dan Jacki Sarwom ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Klas IIA Tangerang, Banten di tahun 1996 sampai tahun 1998.

“Setelah selesai kuliah S1, saya mendaftar sebagai CPNS dan saya berhasil diterima. Setelah itu saya ditempatkan di Lapas Anak di Tangerang selama dua tahun,” katanya.

“Setelah dari Tangerang dan sekembalinya saya ke Papua itu baru saya diangkat jadi PNS. Saya jadi PNS dan menjabat sebagai sekretaris pribadi Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Provinsi Papua,” sambung Hanna.

Saat menjadi PNS, Wanita asli Sentani yang berkarier sebagai PNS di Kanwil Depkumham hingga tahun 2005 juga mendirikan Tabloid Suara Perempuan Papua di tahun 2004 dan juga pernah menjadi anggota Majelis Rakyat Papua. Karena dirinya merasa terpanggil untuk melihat anak-anak dan perempuan di provinsi kelahirannya.

Segudang pengalaman yang didapat Hanna Hikoyabi selama meniti karier sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) membuatnya kenyang akan pengalaman birokrasi. Dengan pengalaman yang dimilikinya saat ini, Hanna Hikoyabi akan berusaha menciptakan birokrasi Kabupaten Jayapura yang professional dan bersih.

Hanna Hikoyabi akan segera melakukan konsolidasi di lingkungan Sekretariat Pemerintah Kabupaten Jayapura.

Konsolidasi di lingkungan Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Jayapura menjadi salah satu langkah kerja awal, yang akan dilakukan oleh Sekretaris Daerah yang baru dilantik, Hanna Hikoyabi.

Hal tersebut dikarenakan sekretariat merupakan pusat koordinasi dan juga pelayanan administrasi untuk seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkab Jayapura.

Sekda Hanna menegaskan, hal tersebut harus dioptimalkan agar pelayanan publik pemerintah terhadap masyarakat lebih baik lagi.

“Untuk mengoptimalkan peran fungsi ini, tentunya hal yang pertama harus dilakukan adalah konsolidasi di internal sekretariat. Jadi dua hari setelah dilantik itu saya lakukan konsolidasi internal dilingkungan sekretariat daerah,” ungkapnya.

“Dimana kemarin (Selasa, 12/2) itu, saya melakukan rapat terbatas dengan para Kabag dan juga Kasubbag, untuk hari ini (kemarin) adalah pengajuan kebutuhan di tiap bagian-bagian serta juga ada penertiban-penertiban di dalam sekretariat daerah tentang belanja-belanja di dalam sekretariat daerah. Tetapi, juga penertiban lebih kepada disiplin pegawai masuk kantor tepat jam 8 pagi dan pulang jam 3 sore,” tambahnya.

Kemudian, dirinya mengakui ada saran-saran dari kepala-kepala bagian mengenai hal apa saja yang perlu ditertibkan dan juga pendistribusian tamu-tamu (yang akan masuk) ke pimpinan itu juga harus diatur alurnya.

“Juga ada tamu-tamu dari masyarakat yang datang untuk melakukan koordinasi atau menyampaikan aspirasi maupun saran-saran itu semua harus diatur baik, agar di sekretariat daerah ini bisa tertib,” akunya.

Selain itu, Hanna juga akan segera berkoordinasi secar internal Pemkab Jayapura. Ia mengaku harus segera melaksanakan sejumlah program sesuai dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Jayapura.

“Saya akan mendalami program-program yang sedang dirancang sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Jayapura,” kata perempuan yang menyelesaikan pendidikan S2 nya di Uncen yang mengambil Magister Kebijakan Publik.

Lebih lanjut kata Hanna, menjadi orang nomor tiga di Bumi Khenambay Umbay tidaklah mudah. Ia mengaku harus bisa meracik sejumlah program demi kemajuan Kabupaten Jayapura.

“Sekda dalam sebuah restoran ibarat sebagai seorang Koki, menyiapkan hidangan dengan berbagai resep. Sehingga akan muncul inovasi baru,” cetusnya.

Ditambahkan juga oleh mantan Kepala Bappeda ini, tugas Sekda sendiri adalah mendukung dan juga mensukseskan visi dan misi dari kepala daerah, serta percepatan-percepatan pembangunan di Kabupaten Jayapura. Sebagai panglima tertinggi ASN, targetnya para ASN akan lebih berkinerja dan juga memiliki etika yang baik dalam melayani masyarakat.