JAYAPURA,- Pembangunan patung Yesus setinggi 33,3 meter di Base-G, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, dihentikan oleh pemerintah Provinsi Papua.
Penegasan itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Papua, Girius One Yoman, kepada wartawan di Jayapura, Sabtu, (12/1/2019).
Patung Yesus yang akan dijadikan Ikon pariwisata di Kota Jayapura ini, dihentikan pembangunannya karena status lahan yang masih menjadi sengketa.
“kita menghentikan proyek pembangunan Patung Yesus permasalahan hak ulayat di lokasi pembangunan yang tidak kunjung selesai. Bukan salah pemerintah, tapi selalu ada pemalangan sehingga kami memutuskan untuk berhenti,”ujarnya.
Menurut Girius, pemerintah sebenarnya tinggal membangunan saja, tetapi selalu ada masalah dari masyarakat setempat. “sangat disayangkan, karena tidak bisa turut memeriahkan pelaksanaan PON XX pada 2020 di Papua sebagai salah satu tempat wisata,” katanya.
Dia menjelaskan awalnya ikon pariwisata baru berupa Patung Yesus ini akan dibangun sebagai tempat wisata bagi kontingen PON XX yang hendak berwisata, di mana juga dapat menambah pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat.
“Anggaran pembebasan lahan tidak lagi dianggarkan pada 2019 sehingga akhirnya proyek pembangunannya dihentikan,” katanya lagi.
Sekadar diketahui, rencananya materi dari Patung Yesus ini akan dipesan dari luar Papua, di mana Dinas PU sendiri telah melakukan kajian terhadap semua Patung Yesus yang ada di dunia yakni di Brazil, Timor Leste dan Spanyol, jika pembangunan kawasan ini selesai, maka akan ada pelataran atau halaman yang dapat digunakan sebagai tempat KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani), nantinya ketika para wisatawan datang ke Pantai Base-G, diharapkan bisa sekaligus juga beriwisata rohani.