SUGAPA – Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni, SS, M.Si bersama rombongan melakukan kunjungan kerja (Kunker) dengan meninjau langsung jalan tembus dari Kota Sugapa Kabupaten Intan Jaya menuju Kampung Komopa Kabupaten Paniai.
Perjalanan sekitar 5 jam dari Sugapa ke Komopa ditempuh rombongan, Jumat (29/3) pekan kemarin. Jalan yang dilewati adalah Jalan TransPapua. Rombongan menggunakan motor ojek yang disewa dengan tarif 2 juta rupiah per motor.
Rombongan Bupati Intan Jaya menggunakan ojek motor untuk mencoba jalan tembus dari Sugapa ke Komopa, Kabupaten Paniai. Mahalnya tarif ojek selain dikarenakan jarak tempuh yang sangat jauh, juga disebabkan beratnya medan yang harus ditempuh lantaran kondisi geografis pedalaman Papua yang berkontur perbukitan.
Bupati mengatakan Kunker ini memiliki arti sangat penting mengingat pembangunan infrastruktur berupa jalan tembus merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk melepaskan pedalaman Papua dari keterisoliran. Selain itu, bupati bisa berdialog dengan masyarakat yang ditemui di sepanjang perjalanan.
Beratnya medan pedalaman Papua membuat sepeda motor tidak bisa mendaki bila berboncengan. Kalau sudah begitu, perjalanan pun dilanjutkan dengan berjalan kaki
Perjalanan ini dalam rangka pengecekan jalan yang telah dibangun pemerintah, sambil meninjau masyarakat di sepanjang jalan yang dilewati,”kata Bupati Natalis Tabuni.
Dari Kampung Komopa, rombongan Bupati melanjutkan perjalanan dengan menumpang speedboat menuju Enarotali yang merupakan satu-satunya kota tua di pedalaman Papua yang dibangun oleh penjajah Belanda.
Perjalanan pun diakhiri lewat jalur darat dengah menggunakan mobil sampai ke Kabupaten Nabire.
Bupati juga memanfaatkan waktu istirahatnya di perjalanan untuk mengecek kondisi infrastruktur, seperti Jembatan Abutmen dan jembatan gantung Kali Kemabu di Distrik Wandai.
Bupati mengaku menikmati perjalanan ini, meski sangat melelahkan. Karena dengan begitu, dia bisa mengecek sendiri kondisi jalan tembus yang diharapkan bisa mempermudah arus transportasi antar dua kabupaten.
Bupati Intan Jaya berdialog dengan masyarakat yang ditemui di sepanjang perjalanan untuk menyerap aspirasi mereka
apalagi di sepanjang perjalanan banyak bertemu masyarakat, sehingga ke depannya kami bisa tahu apa saja yang harus diprioritaskan,”tuturnya. (ist)