Pasific Pos.com
Papua Barat

KPU Papua Barat Mengklaim Partisipasi Pemilih Capai 88 Persen

Manokwari, TP – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Barat mengklaim bahwa pemilu presiden yang digabungkan dengan pemilu legislative tahun 2019 turut meningkatkan partisipasi pemilih di Papua Barat.

“Kita telah hitung partisipasi pemilih mencapai 88 persen. Ini sangat-sangat-sangat luar biasa dan rasa bangga rasa senang kepada seluruh masyarakat Papua Barat karena telah menggunakan hak politiknya dengan baik sehingga mengangkat angka partisipasi pemilu dan ini sejarah bagi pemilu di Papua Barat. Ini tertinggi, dulu hanya sekitar 75 sampai 76 persen. Namun setelah ada penggabungan ini kita berada di angka 88 persen dan partisipasi meningkat,” sebut Ketua KPU Provinsi Papua Barat, Amus Atkana kepada wartawan usai menandatangani berita acara pengesahan hasil rekapitulasi hasil penghitungan suara di Aston Niu Hotel Manokwari belum lama ini.

Ia menyampaikan sangat berterima kasih, karena angka itu menjadi symbol bahwa Rakyat Papua Barat pemenang sesungguhnya karena hak pilihnya tersalurkan. Dan, menurutnya, angka itu juga telah menunjukan bahwa rakyat Papua Barat perhatian kepada bangsa Indonesia dengan datang ke TPS menyalurkan hak pilihnya.

Sementara itu terkait jumlah penyelenggara pemilu yang meninggal dunia pada pemilu 17 April 2019, Atkana menyebut, 3 orang meninggal dunia yang berasal dari Kabupaten Sorong, Teluk Bintuni dan Fakfak.

“Tiga orang meninggal dan sekitar 8 hingga 11 orang sakit. Jika secara keseluruhan yang meninggal dunia mencapai 469 se Indonesia dan yang sakit mencapai 4000-an,” sebut dia.

Atas musibah tersebut, Atkana mengatakan, bahwa sesuai instruksi KPU RI, pihaknya diminta untuk melakukan ferifikasi, yakni untuk memastikan apakah yang meninggal benar-benar penyelenggara atau bukan. “KPU RI meminta kami melakukan ferifikasi meninggal karena apa dan KPPS atau bukan kita harus ferifikasi untuk memastikan kebenarannya bahwa benar sebagai penyelenggara atau bukan. Kami melakukan ferifikasi di 3 di Kabupaten Sorong, Bintuni dan Fakfak,” sebut dia. [RYA-R3]