NABIRE – Pasca membuka kampanye rapat umum atau kampanye terbuka, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nabire bersama 16 partai politik peserta Pemilu 2019, telah mendeklarasikan untuk siap menang dan siap kalah pada Pemilu kali ini, baik Pileg maupun Pilpres, yang digelar di Taman Gizi, Distrik Nabire Kota, Sabtu (23/3/2019).
Ketua KPU Wihelmus Degei, S.Kom dalam sambutan mengatakan, KPU Nabire siap melaksanakan tahapan dan proses pesta demokrasi secara nasional pada 17 April 2019 mendatang, dengan didukung penuh oleh pihak keamanan TNI/Polri dan Linmas serta stakeholder lainnya.
Maka itu, kami minta kepada Parpol dan para Caleg setelah deklarasi siap menang, siap kalah. Jangan ini dijadikan simbol atau retorika, tetapi apa yang sebentar kalian tanda tangani maka jadikan satu komitmen bersama,?terang Degei.
Wihelmus menambahkan, Parpol dan Caleg yang bekompetisi di lapangan, bisa memberikan pemahaman politik kepada masyarakat. Jangan saling menyerang antar partai politik maupun Caleg. Bapak dan ibu adalah agen perubahan agar Pemilu kali ini menjadi bermartabat, berkualitas dan bernilai. Ayo kita tunjukan bahwa Nabire bisa,”tegasnya.
Bagi warga negara jika pada tanggal 17 April genap berusia 17 tahun berarti telah memiliki hak suara, begitu juga yang tidak tercatat sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT), tetapi memiliki Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-e) juga memiliki hak suara, bahkan yang berusia dibawa 17 tahun tetapi sudah menikah dan memiliki anak juga memiliki hak suara yang sama.
“Melapor kepada RT setempat agar diberikan surat keterangan, untuk kemudian dibawa ke tempat TPS satu jam sebelum pencoblosan, maka dia pun akan dihargai sebagai warga negara yang memiliki hak yang sama dalam Pemilu,”paparnya.
Lebih jauh Wihelmus Degei, mengajak seluruh masyarakat agar pada tanggal 17 April 2019, yang memiliki hak bisa memberikan hak suara kepada calon yang menurutnya cocok. Tidak boleh ada unsur paksaan, tidak boleh ada mobilisasi orang, tidak boleh mengobok-obok hak orang lain, tetapi hak warga negara duit bukan segala-galanya karena harga diri tidak bisa dibeli,”imbuhnya.
Sementara, Kapolres Nabire AKBP Sonny M. Nugroho T, S.IK menyampaikan, Polres Nabire membawahi dua kabupaten, yakni Kabupaten Nabire dan Dogiyai dalam pemilihan secara nasional serentak, sehingga pihaknya harus mengamankan dua kabupaten tersebut, dimana puncaknya pada tanggal 17 April 2019 mendatang.
Khusus Polres Nabire yang membawahi Kabupaten Nabire dan Dogiyai menerjunkan kurang lebih 450 personil, TNI kurang lebih 150 personil, Batalyon Brimob Polda Papua kurang lebih 50 personil dan kurang lebih 2.500 Linmas yang tergabung dalam Kabupaten Nabire dan Dogiyai,”terang Sonny.
Kapolres mengimbau kepada Parpol dan Caleg untuk memberikan informasi yang terbaik kepada masyarakat agar menjadi pertimbangan pemilih dalam mengunakan hak suaranya. Jangan menyebarkan berita hoax, yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Nabire milik kita bersama, kalau situasi tidak aman akan mengganggu sistem lain, bukan hanya keamanan tetapi sistem ekonomi,”tegasnya.
Ditambahkan, pada prinsipnya pihak keamanan baik itu, Polri, TNI, Linmas tidak bisa bekerja sendiri, oleh sebab itu, semua pihak yang terlibat harus kerja sama untuk menciptakan situasi yang aman. Saya berharap dapat meminimalisir bahkan kalau bisa tidak ada gesekan yang dapat menimbulkan dampak situasi yang kontigensi,”pungkas mantan Kapolres Supiori ini. (wan)