Jayapura,- Kota dan Kabupaten Jayapura berhasil meraih juara pertama dan kedua dalam penilaian kinerja pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Papua.
Penghargaan ini menjadi bukti nyata keberhasilan dua daerah tersebut dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di wilayahnya masing-masing.
Penjabat Gubernur Papua, Agus Fatoni, melalui sambutan yang dibacakan oleh Asisten II Setda Papua, Setyo Wahyudi, menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam keberhasilan program penurunan stunting, baik dari kalangan pemerintah daerah, tenaga kesehatan, masyarakat, hingga sektor swasta.
“Saya sangat mengapresiasi setiap kabupaten/kota yang telah berpartisipasi aktif dan menunjukkan komitmen luar biasa dalam upaya penurunan stunting,” ujar Setyo Wahyudi.
Ia menegaskan bahwa percepatan penurunan stunting merupakan salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan Provinsi Papua. Penilaian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana daerah telah melaksanakan program-program yang efektif dan berkelanjutan.
“Intervensi gizi, peningkatan akses layanan kesehatan, serta pola hidup bersih dan sehat harus menjadi bagian dari keseharian kita. Ini tanggung jawab bersama, bukan hanya sektor kesehatan,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk pendidikan, ekonomi, dan lingkungan, serta keterlibatan aktif masyarakat sebagai pelaku perubahan.
Menurutnya, salah satu tantangan terbesar dalam menurunkan angka stunting adalah mengubah budaya dan kebiasaan masyarakat, yang membutuhkan pendekatan edukasi yang kreatif dan mudah dipahami.
“Kampanye gizi seimbang, pentingnya ASI eksklusif, serta perilaku hidup bersih harus terus disuarakan,” tegasnya.
Meski sudah menunjukkan hasil positif, ia mengingatkan bahwa upaya ini harus terus berlanjut dan tidak hanya berbasis proyek jangka pendek, melainkan melalui penguatan sistem yang berkelanjutan.
Mengkahiri sambutannya, Setyo mengajak semua pemangku kepentingan untuk terus bergandengan tangan demi menurunkan angka stunting dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Papua. “Mari kita terus bekerja keras untuk menurunkan angka stunting dan menjamin generasi masa depan Papua yang sehat dan berkualitas,” ucapnya.
Sementara itu, Plt Kasubid Kesehatan, Sosial dan Kependudukan Bapperida Papua, Parulian Pardede, menjelaskan bahwa penilaian dilakukan berdasarkan petunjuk teknis dari Kementerian Dalam Negeri, terutama Dirjen Bina Pembangunan Daerah (Bangda).
Beberapa indikator yang dinilai meliputi, kelengkapan administrasi, kehadiran kepala daerah dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Video pendek dari kabupaten/kota yang menunjukkan implementasi 8 aksi. “Jika kepala daerah hadir langsung dalam TPPS, maka nilainya otomatis lebih tinggi,” jelas Parulian.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, Kota Jayapura mencatat prevalensi stunting sebesar 18,4%, Kabupaten Jayapura 15,2%, dan Mamberamo Raya 14,9%, masing-masing menempati posisi tiga teratas dalam penurunan stunting di Papua.