MERAUKE,ARAFURA,-Ketua Panitia Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka pelaksanaan Sota Border Festival Based On Local Community, Paul Adryani Moento, S.Sos, M.Si mengemukakan bahwa yang melatarbelakangi Unmus melaksanakan event berskala nasional tersebut karena pihak kampus benar-benar fokus dengan kearifan lokal dan berupaya untuk mengembangkan serta memajukan perbatasan. Apalagi masyarakat lokal cukup banyak yang mendiami wilayah tersebut sehingga menjadi ujung tombak. Banyak budaya lokal yang perlu diangkat dan diperkenalkan ke dunia luar dan ada rencana untuk melaksanakan lomba pembuatan Noken secara internasional pada saat festival nanti.
“Sota Border Festival Based On Local Community adalah Festival Budaya Sota yang akan dilaksanakan Juli mendatang dengan tujuan untuk meningkatkan pariwisata di daerah perbatasan serta memajukan perekonomian masyarakat lokal,”ujarnya kepada ARAFURA News usai FGD di Gedung PKM belum lama ini. Lebih lanjut ia mengemukakan bahwa dalam festival tersebut akan diisi dengan berbagai kegiatan antara lain pegelaran tarian khas Papua, pembangunan ruang public lokal (Honai), pameran kerajinan lokal dan lain sebagainya. Dalam kegiatan akbar tersebut juga akan mengundang sejumlah tamu undangan penting dari Jakarta serta pihak negara tetangga PNG.
Dengan upaya ini diharapkan event yang dilaksanakan dapat menarik wisatawan untuk datang, baik dari dalam maupun luar negeri. Pihaknya juga berharap kegiatan tersebut akan berkelanjutan pada tahun depan. Ia menjelaskan bahwa event tersebut perdana dilaksanakan dan sudah memasuki tahap FGD yang merupakan tahap penelitian awal oleh Universitas Pembangunan Nasional (UPN) bekerjasama dengan Unmus Merauke. Dalam hal ini kedua universitas khususnya Fisip telah membangun kemitraan untuk menggali informasi oleh sebab itu dalam FGD Unmus juga mendatangkan perajin lokal, mahasiswa dan unsur pimpinan daerah. Seluruh masukan yang diperoleh selanjutnya akan ditampung untuk diimplementasikan dalam festival nanti.