JAYAPURA,- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua memberikan “warning” atau peringatan kepada 13 cabang olahraga (Cabor) yang masih malas menyiapkan atletnya untuk event PON Papua XX/2020.
Ke 13 cabor yang diwarning tersebut adalah, atletik, IMI, Aeromodeling, Dansa, Panahan, Senam, Basket, Volly, Bulu Tangkis, Sepak Bola dan Galanitia, Yudo, Taekwondo.
“kalau 13 cabang olahraga ini tidak serius menyiapkan atletnya, bilang supaya tidak perlu diikutkan pada PON,” tegas Sekretaris Umum KONI Papua Kenius Kogoya kepada wartawan olahraga di ruang kerjanya, Senin (14/01/2019) malam kemarin.
Kenius mengaku, hingga kini 13 cabor tersebut belum serius melakukan pembinaan bagi para atlet. “Setelah kita melakukan evaluasi ternyata ada cabor masih belum memberikan data atlet hingga TC berjalan, sudah berapa kali di undang cabor, ada yang beralasan harus melakukan kejurda, ada yang bilang atlet sedang disiapkan seleksi,” ujarnya.
Dari ke-13 cabor ini ada beberapa juga akan melakukan Kejuaraan Daerah masing-masing Volly dan Basket untuk merekrut lain.
“Jadi kita harapkan kalau mau ikut PON harus serius untuk mengurus atlet, tapi kalau tidak mau ikut PON tidak apa-apa, harus disampaikan ke KONI jika tidak siap karena bulan maret akan dilakukan pencanangan TC terpusat dengan batas waktu itu harus semuanya sudah test fisik, kesehatan di Bimpres,” jelasnya.
Sementara itu Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Saharudin Itta menambahkan, rencana strategi program latihan untuk cabor sudah dibuat sejak awal untuk mempersiapkan para atlet dan pelatih PON XX, dengan tahap pertama menggenjot fisik secara umum bagi cabor.
“Januari itu parameter pertama cabor tetap berbeda, tapi kalau fisik tetap secara umum menghitung VO2max ukuran atlet, yang masih menggunakan pelatih lokal, harus fisik sudah siap, kalau datang pelatih luar atlet sudah mau tidak mau harus siap dibentuk teknik maupun kemampuannya,” ungkapnya.
Dikatakan bahwa Bimpres saat ini memperbaiki fisik umum atlet hingga harus menunjukkan hasil maksimal yang akan menentukan proses kepelatihan pembinaan dari cabang olahraga yang akan dipertandingkan.
“Kalau atlet bagus dan bisa mencapai rata-rata maksimal, berarti atletnya latihan berjalan dengan bagus, dan cabor serius untuk berprestasi PON 2020,” katanya.