Timika, Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Mimika Lucky Mahakena, S. Sos. M. Si memberikan apresiasi kepada Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto, S. IK. MH dan seluruh komandan satuan yang telah bekerja keras menjalin sinergitas baik kepada KPU, Bawaslu dan masyarakat untuk menciptakan Situasi Keamanan dan Katertiban Masyarakat (Kamtibmas) di Mimika selama proses pemilihan Presiden dan Legislatif berlangsung.
“Iya, kami berikan apresiasi kepada Polri dan TNI yang telah memberikan pengawalan ekstra ketat pada saat proses pemilihan berlangsung, pengawalan itu dilakukan agar bisa menunjang tugas KPU dan Bawaslu dalam mensukseskan Pemilu 2019,” kata Lucky Mahakena ketika ditemui di bilangan jalan Yos Soedarso, Senin (6/5).
Menurutnya, pengamanan yang dilakukan dinilai sangat baik sebagai wujud kesiapan Polri dan TNI dalam mengamankan pesta demokrasi yang merupakan agenda nasional 5 tahunan baik di tingkat nasional, regional maupun di tingkat Kabupaten, agar memberikan rasa aman bagi masyarakat dalam menyalurkan hak suaranya.
“Untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat untuk menunjang tugas KPU dan Bawaslu supaya tidak ada hal-hal yang bersifat kelas di masyarakat,” terangnya.
Sitkamtibmas selama Pemilu 2019 berlangsung telah mencatatkan sejarah, dan juga telah menjadi tolak ukur selama proses pemilu berlangsung di Mimika yakni pemilu tahun 2014, Pilkada 2018 lalu. Artinya masyarakat Mimika sudah lebih dewasa dalam berpikir dan bertindak.
“Ini menjadi sejarah bagi Kabupaten Mimika bahwa 5 tahun sebelumnya Pilkada kemarin itu menjadi parameter untuk pemilu kali ini bahwa masyarakat sudah sangat cerdas ikut membantu mengimplementasikan aman damai dan sejuk itu penting bagi kita semua masyarakat Mimika,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, pada prinsipnya masyarakat mimika dan para tokoh memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Polri dan TNI yang telah memainkan fungsi dan perannya sangat baik sebelum pelaksanaan pemilu, saat rekapitulasi penghitungan suara, sehingga bisa berjalan dengan aman dan lancar.
Sementara itu ia berpesan kepada KPU agar tidak melakukan manuver-manuver yang menimbulkan ketidak percayaan ditengah masyarakat, dan mencederai pesta demokrasi, tapi bagaimana hasil perolehan suara di tingkat TPS itulah diteruskan ke tingkat PPD dan Kabupaten untuk disahkan sebab suara rakyat merupakan amanat sehingga lahirlah pemimpin baru untuk Mimika, Papua dan Indonesia.
“Kami harapkan pemilu ini jangan kita modal dengan hal-hal yang akan mencederai pesta demokrasi. Artinya masyarakat sudah memberikan partisipasi hak politik untuk melahirkan pemimpin negara dan perwakilan rakyat,” harapnya. (Ricky).