Pasific Pos.com
Papua Selatan

Ketika Kopi Muting Jadi Primadona Di Ajang APKASI OTONOMI EXPO

Jasman Tristanto saat menerima kunjungan Rachmad Gobel (foto:ist)

MERAUKE,- Kopi Robusta Muting kopi asal Kabupaten Merauke Papua Selatan yang juga diproduksi oleh Rumah Kopi D’waroeng (RKD) Merauke turut memeriahkan event APKASI OTONOMI EXPO 2022 di Jakarta yang berlangsung pada tanggal 20 hingga 22 Juli 2022.

Siapa sangka, ternyata kopi asal Muting ini mampu menjadi primadona di stand kopi milik Pemda Kabupaten Merauke. Kopi yang dipamerkan serta diseduh tersebut ramai diserbu pengunjung dari kabupaten lain yang juga menjadi peserta event. Kopi dataran rendah di ketinggian 60 MDPL dari perkebunan kopi rakyat di Kampung Seed Agung Distrik Muting tersebut adalah produk yang dihasilkan I Nengah Sudiana dan rekan-rekannya yang merupakan warga ex transmigrasi tahun 1995.

Jasman Tristanto selaku Owner RKD kepada ARAFURA News mengemukakan bahwa pecinta kopi dari berbagai daerah jatuh cinta dengan kopi asal Muting tersebut sehingga banyak yang membeli. Salah satunya adalah Octo Rico selaku kopi lovers asal Jakarta yang menilai bahwa kopi Muting memiliki karakter sendiri dengan rasa yang unik dan khas. Menurutnya, aroma coklat dan pahitnya begitu gurih dan sangat terasa.

Oleh sebab itu ia langsung membeli setengah kilo kopi Robusta Muting tersebut. Hal senada juga diungkapkan Mecha, salah seorang wartawan yang hadir bahwa rasa kopi Muting sangat gurih dan aroma wine terasa sekali di lidah.

Yang lebih membanggakan lagi, seorang mantan menteri juga menyukai cita rasa kopi ini. Beliau adalah Dr.H.Rachmad Gobel yang pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan pada tahun 2014 hingga 2015 silam. Saat ini Rachmad menjabat sebagai anggota DPR RI. “Beliau sempat minum kopi Muting dan membeli sebanyak 1 kg.

Ternyata beliau sangat suka dengan kopi Merauke,”terang Jasman. Pria yang juga menjabat sebagai Kanit Binmas Polsek Muting dan telah membina petani kopi sejak 2 tahun lalu ini menambahkan, pembinaan petani kopi merupakan program kerja Polsek Muting dimana setiap anggotanya diharapkan dapat memberdayakan potensi yang ada di wilayah hukum tempat bertugas untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

“Kopi Muting memiliki cita rasa serta aroma yang khas sesuai dengan karakter tanah Marind Sandawi. Rasanya yang pahit, pekat dan memikat akan membuat setiap penikmat kopi menjadi ketagihan untuk menyeruput kopi Muting ini,” terangya.

Saat disajikan, kopi robusta ini dicampur dengan madu pokos asal Kampung Yanggandur Distrik Sota sehingga membuat rasanya semakin gurih dan nikmat. Semua orang yang berkunjung ke stand Pemda Merauke penasaran dengan kopi Muting yang dimix dengan madu pokos tersebut.

“Sekarang orang-orang menjadi tahu bahwa di Merauke juga ada kebun kopi. Jika selama ini orang hanya mengenal kopi Wamena dan Moenamani dari Papua, kini semakin lengkap dengan adanya kopi asal Merauke. Jadi jangan mengaku penikmat kopi kalau belum menyeruput kopi Muting dari Merauke,”tukas Jasman.*