Pasific Pos.com
Kriminal

Kerusuhan Wamena Diduga dilakukan Warga Dari Luar Kota

JAYAPURA – Penyidik Satuan Reskrim Polres Jayawijaya tidak menemukan indikasi keterlibatan penduduk asli Wamena dalam kerusuhan yang terjadi di wilayah tersebut, pada 23 September lalu.

“Pelaku pembakaran bukan penduduk asli Wamena (orang Lembah Baliem),” tegas Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal Senin (30/9) siang.

Dalam penyelidikan, kata Kamal, pihak kepolisian menemukan fakta nyata kepedulian warga asli Wamena. “Mereka justru banyak membantu memberi perlindungan kepada para pendatang (non-Papua) dengan mengamankan di rumah warga maupun gereja,” terangnya.

Mantan Kapolres Halsel Maluku Utara ini pun memastikan jaminan keamanan warga di Wamena. Kepolisian telah mengajak semua suku yang ada di Papua untuk bersama-sama menjaga kedamaian dengan meningkatkan rasa persaudaraan dan sebangsa

“Tidak benar jika saat ini kondisi di Wamena tidak terkendali. Kami harap warga tidak terprovokasi oleh pihak luar yang menginginkan terjadinya perpecahan dan kerusuhan di bumi Cenderawasih,” pesannya.

Saat ini, dia menambahkan, aparat gabungan TNI dan Polri telah mengevakuasi warga pendatang menggunakan berbagai moda transportasi, termasuk pesawat Hercules ke beberapa Kota di Papua, termasuk Jayapura. Total 3.213 warga divakuasi dari Wamena ke Kota Jayapura.

Kepala Suku Lembah Baliem (Wamena) Agus Hubi Lapago meminta warga non- Papua agar tidak khawatir dan tidak mengungsi. Dia meyakini perusuh di Wamena merupakan kelompok dari luar.

”Masyarakat asli Wamena sangat mencintai masyarakat pendatang. Sasaran kekerasan tidak hanya ditujukan kepada etnis tertentu saja yang tinggal disana,” ujarnya.