Manokwari, TP – Kepala SMA Negeri 2 Manokwari, Drs. Adrianus Hara, meminta pihak kepolisian menangkap siswa/i SMA yang kedapatan berkeliaran pada saat jam belajar.
Kepsek SMA N 2 Manokwari Minta Polisi Tangkap Siswa/i yang Berkeliaran Saat Jam BelajarDiungkapkan Hara, untuk mempertegas permintaan itu, pihaknya sudah melakukan penandatangan Momerandm of Undestanding (MoU) dengan Polda Papua Barat, guna melakukan tindakan pencegahan dalam berbagai hal yang berkaitan dengan kenakalan remaja.
“Ini komitmen bersama, jadi kalau ada siswa yang berkeliaran pada jam-jam sekolah, polisi tangkap saja baru amankan di Polsek terdekat, setelah itu baru panggil pihak sekolah dan orang tua untuk membuat surat penyataan,” kata Hara ketika ditemui Tabura Pos di sekolah, Rabu (23/1).
Lanjut Hara, melalalui MoU tersebut pihaknya juga mengajak kepolisian untuk memberikan sosialisasi keselamatan berlalulintas kepada siswa/i yang menggunakan sepeda motor ke sekolah, sekaligus memberi pemahaman tentang undang-undang yang mengatur tentang lalulintas dan angkutan dan perbuatan tindak pidana.
Disisi lain, Hara mengungkapkan, pihak sekolah juga turut mengambil peran guna melakukan upaya pencegahan terhadap tindakan kenalan remaja, salah satunya melalui program bimbingan rohani dan konseling bagi para siswa/i dedominasi agama setiap Minggu berjalan.
Selain itu, pihak sekolah juga memberlakukan swiping alat elektronik yang digunakan siswa/i dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana sikap mereka dalam mengikuti perkembangan Ilmu Teknologi (IT) masa kini.
“Biasanya kita periksa Handphone mereka, kalau ditemukan gambar atau film porno, Handphonenya kita tahan kemudian memanggil orang tua mereka untuk memberikan teguran secara langsung,” jelas Hara.
Ditambahkannya, jika dalam 3 kali teguran masih belum terdapat perubahan pada siswa yang bersangkutan, maka pihak sekolah akan melakukan kunjungan kerumah untuk mencari solusi yang terbaik bersama keluarga.
Hara mengklaim, sejauh ini MoU tersebut telah memberikan perubahan yang sangat baik terhadap sikap dan tingkah laku siswa/i di sekolah, hanya saja ada beberapa yang masih masa bodoh dan tidak mahu membenahi diri.
Untuk itu, Hara miminta, agar para orang tua dapat mengambil peran dalam memberikan pengawasan terhadap anaknya di luar jam sekolah, karena pengawasan pihak sekolah terhadap anak itu sendiri dibatasi oleh waktu, sebaliknya waktu antara orang tua dengan anak lebih banyak.
“Kewajiban kami untuk mengajar dan mendidik anak di sekolah sudah kami lakukan, tinggal bagaimana dengan waktu yang tersisa di rumah, dimanfaatkan para orang tua untuk mengawasi anaknya,” hara Harap.
Hara mengimbau, orang tua jangan melepas tanggungjawab, tetapi harus bersama-sama dengan pihak sekolah membangun komitmen guna melakukan pengawasan terhadap anak, sehingga dapat menghindari mereka dari berbagai tindakan kenakalan remaja.
Keinginan Kepala SMA Negeri 2 Manokwari, sejalan dengan program Sat Binmas Polres Manokwari, yang akan melakukan swiping terhadap pelajar yang berkeliaran di luar sekolah pada saat jam pelajaran berlangsung, demi stabilitas Kamtibmas di lingkungan masyarakat.
Kasat Binmas Polres Manokwari, Iptu Subiyanto, mengatakan, Polres Manokwari telah menekan MoU bersama Dinas Pendidikan, untuk melakukan swiping terhadap pelajar yang berada di luar sekolah saat jam pelajaran berlansung guna memberikan pengarahan dan penertiban kepada siswa tersebut.
“Kita sudah tanda tangan MoU dengan dinas, Nanti kita ada program untuk melakukan swiping terutama untuk anak SMA yang berkeliaran diluar sekolah pada saat jam pelajaran dan untuk hari senin juga biasa kan banyak anak sekolah yang terlambat, disitu kita akan memberikan pengarahan kepada mereka suapaya jangan terlambat lagi,” kata Subiyanto saat dijumpai Tabura Pos di Polres Manokwari di hari yang sama.
Subiyanto mengaku, akan meningkatkan koordinasi dengan para guru dengan mengunjungi sekolah-sekolah guna memberikan sosialisasi agar guru sebagai orang tua wali dapat memeberikan perhatian dan pembinaan kepada muridnya yang suka membandel dan berada di luar sekolah saat jam pelajaran.
Subiyanto mengimbau, para orangtua dapat memahami perilaku anaknya dan dapat memastikan apakah anaknya benar ke sekolah atau hanya keluar nongkrong.
“Ini bukan cuma tugas Polisi, tapi semua baik itu tokoh agama, tokoh masyarakat, dan sebagainya. Kita harus peduli dan saling mengingatkan. Semua bisa mengemban tugas kepolisian. Kita harus bekerjasama, jangan sampai nanti terjadi yang tidak kita inginkan baru mengeluh. kita focus dikegiatan millennial road safety festival duluh setelah itu baru kita jalankan program itu,” tandas Subiyanto. [BOM/CR45-R4]