Pasific Pos.com
Papua Tengah

Kepala Suku Wate Minta Pemerintah Berlaku Adil

NABIRE – Kepala Suku Besar Suku Wate Kabupaten Nabire, Alex Raiki meminta pemerintah Kabupaten Nabire lebih memperhatikan kearifan lokal, dalam hal pengisian jabatan struktural pada birokrasi pemerintahan saat ini. Hal ini diaspirasikan dengan tujuan agar tidak terjadi kesenjangan sosial. Demikian disampaikan Alex Raiki dalam siaran persnya yang dikirim ke redaksi, kemarin.

Lebih lanjut dikatakan Alex Raiki, “Jika ditinjau kembali, SK tahun 1966 jelas orang tua kami pada tahun itu memberikan dengan cuma-cuma kepada pemerintah dengan perjanjian Nabire ini dibangun. Hanya saja pemerintah saat ini seakan-akan lupa atau pura-pura tidak tahu,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Alex Raiki, UU Otsus sudah sangat jelas tersirat di dalamnya untuk membangun diri sendiri, mengurus rumah tangga sendiri.

“Kami juga bagian dari NKRI. Coba berikan jabatan lurah atau camat kepada anak-anak asli Wate atau 6 suku. Agar istilah palang memalang pasti tidak terjadi. Banyak anak-anak Wate yang punya SDM sudah bisa menduduki jabatan-jabatan, jujur saja dengan moto Suku Wate sejak tahun 1975 adalah kami cinta pembangunan,” tuturnya.

Alex Raiki juga meminta kepada pemerintah untuk berlaku adil kepada pemilik tanah adat. Menurut dia, terkadang pemerintah lebih fokus pada kepentingan politik dari pada pembangunan infrastruktur. Padahal Presiden Jokowi pada 5 tahun lalu lebih fokus pada pembangunan infrastruktur di Indonesia bahkan di Papua.

“Kalau dilihat secara kasat mata, pembangunan fisik saat ini kan dari pembangunan pemerintah 10 tahun yang lalu,” kata dia.

Alex juga menambahkan, memberdayakan anak-anak asli Wate dalam proses pembangunan bersama pemerintah saat ini adalah secara tidak langsung membantu pemerintah membangun daerah ini dalam hal ini Nabire milik bersama. Lagi pula pemerintah tidak akan dihambat lewat istilah palang-palang kantor.

“Sekali lagi saya minta pemerintah bertindak adil kepada kami pemilik hak leluhur nenek moyang yang diberikan kepada kami. Kami tidak mengemis jabatan di darah-daerah lain hanya orang-orang lain yang datang meminta jabatan di daerah kami,” katanya.

Putra ketiga almarhum Zakarias Raiki pemilik lokasi Bandara Karadiri ini berharap Nabire kita bangun bersama-sama. Dirinya mengharapkan tidak ada diskriminasi, dendam, iri hati antara suku-suku lain.
“Mari hidup berdampingan dan saling menghormati,” ajaknya. (ros)