Jayapura – Kepala PT Pelni Cabang Jayapura, Harianto Sembiring menginginkan Pelabuhan Jayapura ditata seperti Bandara Sentani untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang baik yang datang maupun yang berangkat.
“Harusnya seperti sistim yang digunakan di Bandara Sentani, pengantar atau penjemput tidak boleh masuk ke area pelabuhan, cukup sampai pintu masuk, tapi yang terjadi pengantar atau penjemput ikut naik ke kapal,” ujar Harianto, Kamis (13/6/2019).
Dia menginginkan otoritas Pelabuhan Jayapura menerapkan aturan yang membuat penumpang nyaman. Dia pun mengaku telah berkoordinasi dengan pihak terkait di Pelabuhan Jayapura mengenai penataan area pelabuhan, namun masing-masing pihak memiliki tupoksi.
“Pihak-pihak terkait di dalam pelabuhan menjalankan tugasnya masing-masing, karena tugas Pelni hanya melayani checkin tiket dan mengangkut penumpang ke tujuan masing-masing,” imbuhnya.
“Seperti Bandara sangat jelas fasilitasnya, tersedia lapangan parkir kendaraan, ruang tunggu penumpang. Di Pelabuhan Jayapura belum tertata baik makanya semrawut, Pelni yang disalahkan padahal ada batasan tanggung jawab,” lanjut Harianto.
Sebagai barometer kegiatan kepelabuhanan di Papua, maka Pelabuhan Jayapura harus tertata baik, aktivitas yang berjalan bisa tertib.
Harianto mengaku menyambut baik rencana Pelindo IV yang akan membangun terminal penumpang lebih besar.
General Manager PT Pelindo IV Jayapura, Hardin Hasjim mengatakan aktivitas cukup tinggi di Pelabuhan Jayapura terlebih ketika kapal penumpang masuk.
Kondisi ini diperparah dengan luas area pelabuhan yang tidak memungkinkan aktivitas berjalan sesuai harapan.
“Ini salah satu kendala kami, terlebih jarak antara pelabuhan dan jalan protocol sangat dekat. Intinya keterbatasan area sehingga pengaturan tak maksimal. Tapi yang bisa kami lakukan adalah menata di dalam pelabuhan sebab lapangan penumpukan peti kemas dan aktivitas penumpang menjadi satu,” imbuh Hardin.
“Kami telah merencanakan membangun terminal penumpang kapasitas 1.000 orang terdiri dari 2 lantai pada tahun ini. Lokasinya tak jauh dari terminal penumpang yang telah ada sebelumnya dengan kapasitas 600 orang,” sambungnya.
Dikatakan, pihaknya masih menunggu izin dari Pemerintah Kota Jayapura. Beberapa catatan juga yang perlu dilengkapi dalam terkait Amdal.
“Mungkin ada perubahan desain karena lahannya sempit. Mudah-mudahan kita didukung juga sehingga bisa terealisasi secepatnya,” katanya. (Zulkifli)