Pasific Pos.com
Ekonomi & Bisnis

Kepala BI : Mei dan Juni, Inflasi Papua Diperkirakan Lebih Tinggi

Jayapura – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua, Joko Supratikto mengatakan, pihaknya memperkirakan bulan Mei dan Juni 2019 mengalami inflasi bulanan lebih tinggi dibandingkan April 2019.

Ditambahkan, beberapa faktor yang berpotensi menyebabkan inflasi pada bulan Mei dan Juni 2019 antara lain peningkatan permintaan akan bahan pangan dan angkutan sehubungan adanya 2 hari libur nasional pada bulan Mei 2019.

“Dan perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1440 H pada awal Juni 2019. Lalu kondisi cuaca seperti curah hujan dan tinggi gelombang yang tidak menentu sehingga beresiko mengganggu pasokan bahan makanan, kenaikan tarif pengiriman barang beresiko meningkatkan tariff logistik dan mempengaruhi harga barang dan jasa yang diimpor dari luar Papua,” kata Joko.

“Stabilnya tingkat inflasi hingga bulan April 2019 tersebut dapat terganggu di bulan Mei dan Juni karena adanya momen bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri,”  lanjut Joko.

Dia mengatakan, momen terjadinya kenaikan harga menjelang hari raya Idul Fitri, selain karena meningkatnya permintaan masyarakat, tetapi juga ada indikasi dimanfaatkan oleh pedagang untuk menaikkan harga sehingga perlu dilakukan upaya untuk memotong rantai distribusi dari produsen ke konsumen.

“Pemotongan rantai distribusi tersebut tidak hanya menjadi upaya pengendalian inflasi jangka pendek tetapi juga dapat untuk jangka panjang apabila dilakukan secara konsisten,” kata Joko Jumat (24/5/2019).

Pihaknya berharap dengan adanya penurunan Tarif Batas Atas (TBA) angkutan udara yang ditetapkan Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Menhub Nomor 106 Tahun 2019 tentang TBA penumpang pelayanan kelas ekonomi angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri  yang ditandatangani pada 15 Mei 2019 akan menahan laju inflasi lebih tinggi, khususnya untuk komoditas angkutan udara. (Zulkifli)