Jayapura – Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Papua, Kresna Aditya Payokwa mengatakan, investor Papua berdasarkan pekerjaan, 46 persen didominasi generasi millennial atau sekitar 2.311 investor, disusul pegawai swasta 28 persen atau 1.420 investor dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) 24 persen atau 1.207 investor.
“Sementara yang bekerja sebagai guru 70 investor, pensiunan 34 investor, TNI/Polri 90 investor, pengusaha 427 investor dan ibu rumah tangga 110 investor, dan lainnya 459 investor,” ujar Kresna, Selasa (16/4/2019).
Ditambahkan, investor Papua berdasarkan usia didominasi usia 18-25 tahun sebanyak 2.257 investor, 26-30 tahun sebanyak 1.009 investor, 31-40 tahun sebanyak 1.461 investor dan usia 41-100 tahun sebanyak 1.403 investor.
“Investor Papua masih didominasi berjenis kelamin laki-laki sebanyak 3.197 investor dan 435 perempuan,“ ucapnya.
Kresna mengatakan, sejak Januari 2019, industry pasar modal di Tanah Papua mengalami pertumbuhan dari aspek jumlah investor, nilai transaksi, kegiatan edukasi dan kegiatan lainnya.
Jumlah Single Investor Identity (SID) Papua Januari-Maret 2019 telah bertambah sebanyak 435 SID, sehingga total jumlah investor di Papua pada Maret 2019 sebanyak 6.137 SID.
Penyebaran investor di Papua, kata Kresna, berdomisili di Kota Jayapura, Mimika, Merauke, Biak Numfor, Nabire dan Jayawijaya.
Pasar modal juga mencatatkan 10 perusahaan tercatat baru sampai dengan kuartal pertama 2019. Jumlah ini, kata Kresna, merupakan jumlah perusahaan tercatat baru tertinggi dibandingkan dengan jumlah perusahaan tercatat baru pada kuartal pertama selama 5 tahun terakhir.
Adapun 10 perusahan tercatat baru tersebut yakni PT Menteng Heritage Reality Tbk, PT Capri Nusa Satu Properti Tbk, PT Meta Epsi Tbk, PT Wahana Interfood Nusantara Tbk, PT Armada Berjaya Trans Tbk, PT Citra Putra Reality Tbk, PT Nusantara Properti Internasional Tbk, PT Estika Tata Tiara Tbk, PT Pollux Investasi Internasional Tbk dan PT Sentra Food Indonesia Tbk. (Zulkifli)