Pasific Pos.com
Papua Barat

KEK Sorong Diperkirakan akan Menyerap 15 Ribu Tenaga Kerja

Manokwari, TP – Infrastruktur Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Distrik Mayamuk Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi pertama di tanah Papua telah selesai dibangun.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua Barat, Dance Sangkek mengatakan, setelah infrastruktur KEK selesai dibangun, Senin (kemarin) tim turun melakukan rencana detail persiapan peresmian KEK Sorong yang akan dilakukan oleh Presiden RI.

“Pak Presiden sudah janji kepada Pak Gubernur Papua Barat bahwa setelah penetapan suara, Pak gubernur akan langsung menemui presiden membahas soal peresmian pusat pertumbuhan KEK Sorong. Semua sarana dan prasarana sudah kami siapkan, tinggal air bersih yang masih dalam proses pembangunan oleh Balai Wilayah Sungai,” kata Sangkek kepada wartawan usai mengikuti apel gabungan di halaman kantor Gubernur Papua Barat, di Arfai, Senin (13/5).

Sangkek kembali menegaskan, segala persiapan sudah dilakukan dan kini tinggal optimalisasi data-data pendukung yang masih harus dilengkapi.

Nantinya, lanjut dia, Bappeda se Papua Barat akan melakukan pertemuan dengan Bappenas di Jakarta untuk pemantapan hasil, koordinasi dan reorientasi perencanaan sistem yang dibangun agar pada peresmian nanti membuahkan hasil yang maksimal.

“Kalau kita menggunakan sistem pendekatan biasa tidak akan cukup, maka kita harus punya inisiatif komunikasi. Karena itulah yang penting dilakukan,” tukasnya.

Sangkek menjelaskan, KEK Sorong ini nantinya akan menjadi pusat atau barometer investor yang akan berinvestasi di Papua Barat. “Sekarang sudah ada industri yang mau masuk, dari bidang kelautan dan perikanan seperti, industri udang, industri ikan tuna, industri rumput laut. Lalu, industri kelapa sawit, industri nikel. Industri semen, industri aspal. Semua ini sudah mau masuk di wilayah KEK Sorong. Ini sangatlah luar biasa dan KEK Sorong sebagai operatornya,” aku Sangkek.

Selain akan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah Papua Barat semakin pesat, dengan hadirnya KEK Sorong ini, menurut Sangkek juga akan menurunkan angka pengangguran. Sebab, dari sisi penyerapan tenaga kerja, pusat pertumbuhan KEK Sorong diperkirakan akan membutuhkan sekitar 15 ribu tenaga kerja.

“Kemarin di rapat kerja (Raker) Kepala Daerah, kami sudah sepakat, Provinsi menyiapkan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk membina kita punya orang-orang Papua untuk masuk di pasar kerja itu. Nanti, kita akan membuat Raperdasus tentang pengendalian  tenaga kerja dengan presentasi kuota tenaga kerja 80 persen bagi orang asli Papua dan 20 persen dari luar wilayah Papua Barat,” pungkasnya. [FSM-R3]