Manokwari, TP – Pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Manokwari berkomitmen untuk meminimalisir tindak pidana korupsi (tipikor) di wilayah hukumnya.
Kajari Manokwari, Togging Banjar Nahor, SH, MAP menjelaskan, upaya pencegahan tipikor tidak selamanya harus dilakukan melalui penindakan, tetapi juga tindakan persuasif pun bisa berdampak besar.
“Tahun ini saya programkan lebih baik kita mencegah daripada melakukan penindakan,” kata Banjar Nahor kepada para wartawan di Pengadilan Negeri (PN) Manokwari, Jumat (18/1).
Untuk mewujudkan komitmen itu, ia mengatakan akan terus melakukan program sosialisasi kepatuhan dan penyuluhan hukum melalui kegiatan Jaksa Masuk Sekolah dan Jaksa Masuk Kantor Dinas.
Menurutnya, apalah artinya suatu penindakan apabila kesalahan yang terjadi karena ketidaktahuan akan pemahaman administrasi dan hal lain yang memicu adanya temuan.
Sebab, ia menjelaskan, yang ditemukan sejauh ini, tipikor terjadi karena ketidakprofesionalan pimpinan dalam mengelola anggaran keuangan negara, dalam hal ini anggaran yang tidak terpakai pada posnya, harus dikembalikan ke kas negara, bukan dialihkan ke kegiatan yang tidak tertuang dalam DPA.
“Jika dengan adanya sosialisasi tidak mampu memberikan perubahan, maka dengan sikap tegas, kami akan lakukan penindakan sesuai aturan hukum yang berlaku,” pungkas Banjar Nahor. [BOM-R1] 