Jayapura – Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano menyatakan bahwa saat ini pemerintah Kota Jayapura telah kehabisan dana.untuk penanganan Covid-19.
Dijelaskan Walikota, anggaran yang ada di kota Jayapura bukan hanya untuk penanganan covid saja, tapi juga untuk keperluan lainnya, seperti perekonomian, pendidikan, infrastruktur dan lainnya.
“Jadi hingga kini dana kita untuk covid memang sudah menipis, bahkan untuk sewa hotel Sahid saja kita dalam bulan ini kalau tidak ada bantuan dari provinsi maka kita mungkin akan melakukan isolasi mandiri bagi pasien baru,” ujar BTM.
Dijelaskannya pula, selain masalah anggaran hingga kini kondisi rumah sakit di kota Jayapura sudah tidak mampu lagi menampung pasien covid di kota Jayapura.
“Rumah sakit kita sudah tidak bisa menampung pasien yang terus bertambah, karena kita terus temukan kasus dengan rapid massal, makanya saya mau hentikan rapid massal, “ ujar BTM.
Diakui BTM jika selama ini angka covid-19 di kota Jayapura terus meningkat karena gugus tugas gencar melakukan rapid massal.
“Selama ini kan kita gencar lakukan rapid massal, akibatnya angka kita terus naik, sementara didaerah lain mereka tidak lakukan rapid, makanya angka mereka tetap saja, makanya kita hentikan saja rapid massal, “ ujar BTM.
“ Selanjutnya kita mengambil kebijakan untuk isolasi mandiri bagi pasien baru dan puskesmas akan bertanggung jawab untuk mereka yang isolasi mandiri,” ujarnya.
Sementara itu terkait biaya sewa hotel Sahid BTM megatakan hingga kini pihaknya masih menunggu jawaban dari provinsi Papua.
“Sampai saat ini kita masih menunggu dana 18 Miliar yang dijanjikan oleh provinsi Papua, maka kita bisa lanjutkan untuk sewa hotel Sahid yang sudah terbukti tingkat kesembuhan tinggi disana, “ ujar BTM.