“155 Kepala Keluarga Kehilangan Tempat Tinggal”
JAYAPURA – Diduga Akibat Kosleting arus listrik, Puluhan rumah milik warga yang berada di Pasar Sentral Kalibobo, Kelurahan Kalibobo Nabire, ludes dilahap si’jago merah, Rabu (23/1) dini hari sekitar pukul 00:44 WIT.
Dari data yang didapat akibat kebakaran yang menghanguskan 82 unit rumah itu sebanyak 155 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal mereka. Belum diketahui penyebab kebakaran itu, hingga saat ini pihaknya Kepolisian Resort Nabire masih akan melakukan penyidikan dan penyelidikan guna mengetahui pasti penyebab kebakaran tersebut. Untuk perkiraan kerugian material yabg dialami diduga mencapai hingga Milliaran Rupiah.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengungkapkan kasus kebakaran itu kini dalam penanganan oleh Sat Reskrim Polres Nabire, belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran itu, namun didugaan kuat akibat kosleting Listrik.
“Dugaan sementara akibat Kosleting arus listrik mengingat saat kejadian tidak ada aktivitas warga. Namun kamu akan pastikan lagi dengan melakukan olah TKP,” jelas Rabu (23/1) siang.
Kata Kamal, Api pertama kali diketahui oleh Daeng Gassing (56), ketika itu saksi terbangun karena mendengar suara gaduh yang berasal dari samping rumah miliknya, saat hendak melihat sumber kegaduhan, saksi melihat kobaran api yang berasal dari rumah kontrakan milik Daeng Punna dan selanjutnya saksi membangun warga setempat. Api begitu cepat merambat ke rumah warga lainnya mengingat sebagian besar bangunan milik warga terbuat dari semi permanen.
“Tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka. Api dapat dipadamkan sekitar tiga jam kemudian setelah mobil pemadam kebakaran dan mobil Water Canon milik polres Nabire mendatangi lokasi kejadian serta di bantu warga setempat,” ungkapnya.
Lanjut Kamal, dari keterangan saksi, api pertama kali berasal dari salah satu rumah warga bernama Daeng Punna yang kemudian api merambat ke rumah warga lainnya.
“Sudah ada tiga orang saksi yang penyidik mintai keterangan termaksud Daeng Punna. Untuk kasus ini masih akan didalami lagi,” ujar Kamal.
Ia pun menambahkan atas musibah itu sedikitnya ada 115 kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal dan saat ini para korban telah di tampung sementara di Rumah ibadah bahkan ada warga yang memiliki tinggal bersama keluay mereka.
“Saat ini anggota kami masih melakukan pendataan kepada para korban, selain itu juga Pemda setempat telah menduduki tenda darurat bagi para korban,” jelasnya.