JAYAPURA – Pasca Kebakaran dua kapal pengangkut 10 ton bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di Pelabuhan kelapa Lima Merauke, Kamis lalu, tidak mengganggu ketersediaan stok BBM di beberapa wilayah di Kabupaten Asmat.
Hal tersebut diungkapkan Pelaksana tugas (PLT) General Manager PT.Pertamina MOR VIII Papua-Maluku, Salahuddin di Jayapura, Senin (20/5) sore
Ia menerangkan, kebakaran dua kapal pengangkut BBM itu tidak berdampak serius terganggunya kesedihan stok BBM di daerah yang ada di tuju, mengingat anak perusahaan PT Pertamina langsung mengambil langkah cepat dan tepat.
“Dampaknya hanya tidak dapat mengirimkan BBM waktu itu, namun semuanya dapat terkendali setelah anak perusahaan kita langsung berkoordinasi dengan mitra penyedia jasa yang ada untuk menyalurkan stok BBM di hari berikutnya,” terangnya.
Kata Salahuddin, sejauh ini tidak ada ketergantungan penyediaan BBM di suatu daerah, apabila terjadi insiden seperti yang terjadi di Merauke pada Kamis (16/5) lalu.
“Sekali lagi insiden itu tidak berpengaruh dengan kesediaan stok, mengingat BBM tersebut akan di kirim ke Asmat dan dua distrik dipinggir Merauke, semua aman karena akan di back up dari anak perusahaan lainnya yang ada,” tegasnya.
Sementara itu perlu diketahui, kebakaran hebat yang menghanguskan dua kapal pengangkut bahan bakar minyak yakni kapal Sinar Maros dan Kapal Samudera Jaya, terjadi Kamis (16/5) lalu sekitar pukul 13.00 WIT ketika sedang melakukan aktivitas bongkar muat BBM.
Api dapat dipadamkan sekitar dua jam kemudian setelah pemadam kebakaran di bantu aparat kemanan dan warga setempat mendatangi lokasi kejadian.
Ironisnya, dalam kebakaran hebat itu memakan empat korban jiwa dan satu luka bakar cukup serius.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM.Kamal menerangkan hingga saat kasus tersebut tengah ditangani oleh Sat Reskrim Polres Merauke.
“Kasus itu hingga saat ini masih dalam tahap penyidikan dan penyelidikan. Selain itu sudah lebih dari satu orang saksi yang dimintai keterangan,” ungkap Kamal.