MERAUKE,ARAFURA,-Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Merauke, Gabriel Rettobyaan, S.Ag mengemukakan bahwa angka perceraian cukup tinggi di kalangan kaum muda karena adanya pengaruh teknologi yang mulai menggantikan posisi dan peran cinta. Sebab ketika handphone menjadi suami ataui istri yang utama maka akan sangat berbahaya karena handphone hanya merupakan alat komunikasi bukan menggantikan seluruh peran. Apalagi banyaknya media social yang dapat diakses hanya melalui handphone sehingga pekerjaan penting lain kerap menjadi terbengkalai.
“Ini menandakan kita sedang terhipnotis untuk meninggalkan hal-hal yang sebenarnya lebih utama dalam kehidupan kita yakni membangun sebuah keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah,”terangnya di hadapan sejumlah pasangan di Kantor KUA Merauke belum lama ini. Menurutnya semua akan sangat terganggu ketika handphone menjadi unsur utama apalagi jika digunakan secara non stop.
Jika pikiran hanya selalu terfokus dengan handphone maka rasa cinta yang awalnya tumbuh subur lambat laun akan menjadi berkurang. Handphone mulai mengusik semua rasa cinta terhadap pasangan sehingga menyebabkan konflik urgen dalam rumah tangga. Handphone menjadi sangat mendominasi seluruh alam pikiran kita dan peran yang ada, baik sebagai suami maupun sebagai istri akan terganggu. “Dampaknya perhatian antara suami istri akan semakin memudar apalagi jika pasangan tidak saling mengetahui isi handphone masing-masing tentu akan lebih berbahaya,”pungkas Gabriel.