Pasific Pos.com
Papua Selatan

Karya Nyata Fauzun Nihayah, Sekolah Politiknya Akhirnya Gelar Kuliah Umum Perdana

Para peserta saat mengikuti kuliah umum (foto:iis)

MERAUKE, ARAFURA,- Sebagai pendiri dan Kepala Sekolah Politik Perempuan, Fauzun Nihayah benar-benar konsisten dalam mempersiapkan SDM dan kemampuan kaum perempuan di bidang politik khususnya di kawasan selatan Papua.

Perlahan namun pasti, perjuangannya mulai menunjukkan kemajuan dengan dilaksanakannya kuliah umum kepada peserta Sekolah Politik Perempuan untuk pertama kalinya di Rumah Aspirasi H.Sulaeman L.Hamzah, Kamis (22/9).

Adapun tema yang diusung yaitu “Peran perempuan dalam percepatan pembangunan Papua Selatan”. Untuk pertemuan perdana ini, pihaknya menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidang masing-masing, yaitu Anggota Komisi IV DPR RI, H.Sulaeman L.Hamzah, Wakil Rektor 3 Unmus Yosehi Mekiuw dan Tokoh Masyarakat Papua Selatan Johanes Gluba Gebze.

Arahan-arahan penting disampaikan oleh para narasumber, Johanes Gluba Gebze misalnya, mantan Bupati Merauke ini menilai bahwa perempuan merupakan unsur terhebat dari ciptaan Tuhan dan menjadi mitraTuhan untuk melahirkan generasi hebat sepanjang abad.

Sekarang yang harus dipikirkan oleh generasi milenial, bagaimana mempersiapkan dan menempatkan perempuan dalam posisi yang strategis. Sementara itu Yosehi Mekiuw memberikan apresiasi atas dibukanya Sekolah Politik Perempuan karena sebagai langkah positif dalam merangkul kaum perempuan.

“Sahabat perempuan di sekolah ini adalah perempuan yang luar biasa dan hebat. Bersedia hadir untuk menjadi peserta Sekolah Politik Perempuan itu merupakan langkah maju,”terangnya.

Ia mengungkapkan, di Indonesia cukup banyak tokoh perempuan hebat yang gigih memperjuangkan hak-hak perempuan dan sekolah ini menjadi wadah bagi perempuan untuk mengasah potensi yang dimiliki. Pada kesempatan yang sama, Fauzun Nihayah menyampaikan bahwa perempuan harus berani untuk mengembangkan kemampuan diri, apakah nanti akan menjadi politisi atau praktisi yang lain.

Ia mengharapkan perempuan dari kawasan selatan yang berkualitas dan berbakat dapat bermunculan.
“Mungkin ini hal kecil yang kita lakukan, namun kami yakin peminatnya cukup banyak. Mereka bisa lebih maju melalui Sekolah Politik Perempuan,”terang wanita yang juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi V DPR Papua ini.

Ia menjelaskan, peserta yang hadir berasal dari sejumlah distrik di Merauke serta dari Kabupaten Boven Digoel dengan jumlah 42 orang. Pihaknya merangkul peserta perempuan asli Papua dan non Papua yang akan mengikuti sekolah selama satu tahun. Adapun materi yang diberikan lebih fokus pada isu-isu menonjol, bagaimana perempuan harus berani bersuara dan lebih maju.

“Pertemuan akan berlangsung setiap bulan dan narasumber yang dihadirkan adalah sosok yang berkompeten, baik dari Merauke maupun Jakarta,”tukas Fauzun.(iis).