Timika, Kamar Adat Pengusaha (KAP) Papua Kabupaten Mimika menggelar Konferensi Daerah (Konferda) I untuk merangkul semua pengusaha asli Papua dari 7 Wilayah adat yang ada di Kabupaten Mimika. Kegiatan tersebut berlangsung di Bobaigo Kamis (4/4).
Ketua Badan Pimpinan Pusat (BPP) Kamar Adat Pengusaha (KAP) Papua David Maikel Padwa dalam sambutannya mengatakan, dirinya memberikan apresiasi Plt. Badan Pengurus Harian KAP Kab. Mimika, karena dalam waktu singkat dapat melakukan perencanaan sehingga kegiatan Konferda dapat terselenggara dengan baik.
Menurutnya, tujuan dilakukan Konferda I untuk mengangkat aspirasi pengusaha Papua yang selama ini tidak berjalan dengan baik, setelah adanya dorongan dari para pengusahan Papua yang menginginkan suatu perubahan di KAP Papua.
“Saya beri apresiasi kepada panitia yang melaksanakan kegiatan ini yang tujuannya untuk mengangkat aspirasi dari pengusaha Papua,” terangnya.
Dirinya berharap agar Konferda yang dilaksanakan bisa berjalan sesuai aturan dan mekanisme yang ada serta dikawal bersama sehingga menjadi tolak ukur bagi pengusaha-pengusaha di Kabupaten lain di Papua.
“Jadi saya berharap apa yang dilaksanakan berjalan sesuai aturan,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama Ketua BPH KAP Papua Kabupaten Mimika Vinsen Onioma dalam sambutannya mengatakan, Kabupaten Mimika merupakan honai bagi masyarakat adat suku Amungme & Kamoro begitu juga terdapat beberapa suku lain di Papua yang terdiri dari 7 Wilayah adat.
“KAP Papua Kabupaten Mimika merupakan honai untuk kita semua pengusaha Papua,” kata Vinsen.
Tanggal 13 Desember 2018 lalu, pengurus KAP-Papua melaksanakan Konferensi luar bisa dan telah memilih pengurus, namun KAP dimasing-masing daerah mengalami kefakuman sehingga perlu segera di atasi sebab jika tidak maka secara perlahan di pastikan masyarakat Papua menjadi penonton di negerinya sendiri, seperti tema yang diusung merajut noken yang sudah robek.
Oleh sebab itu perlu sampaikan bahwa KAP Papua harus berada dalam suatu honai sehingga pihak pemerintah harus mendampingi begitupun dengan pihak swasta dalam memberdayakan potensi yang ada.
“KAP di daerah mengalami kefakuman, jadi perlu keterlibatan pemerintah dan pihak swasta untuk memberdayakan pengusaha Papua,” kata Vinsen.
Membuka Konferda I, mewakili Bupati Kabupaten Mimika Kabag Hukum Setda Kabupaten Mimika Sihol Parningotan SH mengatakan, besarnya peranan dunia usaha dan masyarakat dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Mimika ini mendorong pemerintah daerah mengambil langkah kebijakan dalam memberi kemudahan dan fasilitas untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi pertumbuhan investasi di daerah ini.
“Perlunya kemudahan dan kebijakan untuk menciptakan kondisi yang baik untuk berinvestasi,” kata Sihol.
Ia menjelaskan, kehadiran KAP papua sebagai mitra pemerintah tidak dapat terpisahkan dengan tugas dan program pembangunan sehingga sudah sepantasnyalah untuk turut serta dan peduli terhadap pertumbuhan ekonomi orang asli papua.
“Pemerintah dan KAP adalah mitra yang peduli terhadap pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Diri berharap dukungan dan dorongan dari semua pihak terlebih untuk kegiatan yang di lakukan oleh untuk saling membantu menyiapkan orang asli papua menjadi pengusaha yang mandiri agar bisa membantu orang papua lainnya agar bisa hidup makmur, aman, adil dan sejahtera.
“Kami (Pemda) berharap Konferda ini bisa melahirkan pengusaha Papua yang mandiri dan siap bersaing,” harapnya. (Ricky).