JAYAPURA – Kepala Kepolisian Daerah Papua, Inspektur Jendral Martuani Sormin, menerangkan ada tiga indikator, Papua menjadi daerah di Indonesia paling rawan terjadinya Konflik Pemilu dibandingkan Provinsi lainnya yang ada.
Hal tersebut diungkapkannya saat diwawancarai usai mengikuti seminar di Universitas Cenderawasih, Selasa (12/2) pagi.
Menurut Sormin tiga indicator yang menjadikan Papua paling rawan konflik ialah masalah Transportasi, Komunikasi dan biaya.
“Ada tiga indikator kenapa Papua masuk daerah paling rawan terjadianya konflik saat pemilihan umum serantak, pasti kalian sudah tahu, itu ialah masalah trasnportasi, komunikasi, biaya bahkan gangguan kelompok kriminal bersenjata,” tuturnya.
Ia menerangkan indikator pertama masalah trasnportasi, dimana tidak semua wilayah di Papua dapat dijangkau dengan kendaraan, yang kedua masalah Komunikasi, seperti yang diketahui sebagai besar wilayah di Papua khususnya di Pegunungan Tengah tidak memiliki jaringan sehingga komunikasi sulit, dan yang ketiga ialah biaya, semua sudah paham bahwa untuk wilayah gunung dari distrik ke distrik yang lainnya saja hanya bisa menggunakan pesawat dan itu harus dicarter untuk lakukan pergeseran pasukan.
“Tidak hanya tiga indikator yang menjadi rawannya konflik, masalah KKB itu juga menjadi salah satu, sehingga saat ini kami telah lakukan pemetaan untuk wilayah yang masuk dalam gangguan KKB khususnya di wilayah gunung,” jelasnya.