Pasific Pos.com
Kota Jayapura

Kapolda Tekankan 7 Hal untuk Kuatkan Komitmen Anggota Polri

Jayapura – Kapolda Papua, Irjen Pol Drs. Martuani Sormin menekankan 6 hal untuk menguatkan komitmen sebagai anggota Polri yang dalam hal ini adalah personil Samapta.

Pertama, awali setiap pelaksanaan tugas dengan berdoa sehingga setiap langkah selalu mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Kedua, jadikan momentum pengamanan pilpres dan pilek untuk menampilkan seluruh kemampuan dan peralatan Samapta secara maksimal dan profesional.

Ketiga, Ops mantap berada 2019 merupakan momentum untuk Direktorat salah mata dan jajaran tampil sebagai fungsi utama dan fungsi pendukung dengan cara bertindak preventif proaktif.

Keempat, semua unsur petugas pengamanan dari Polri yang berseragam merupakan representasi dari pelaksanaan tupoksi samapta.

Kelima, perkuat soliditas internal antara fungsi Kepolisian dan eksternal dengan instansi terkait.

Keenam, pedomani dan latihkan perkap protap dan sop yang ada ada serta ketujuh, menjaga netralitas Polri.

Sementara itu, Wakapolda Papua, Brigjen Pol Drs. Yakobus Marjuki mengatakan, Polda papua ingin membentuk soliditas fisik, tidak ada anggota yang over weight

“Tiru bapak Kapolda dengan olahraga secara rutin dengan cara gowes, saya minta ini di gelorakan. Selain membangun soliditas fisik saudara juga harus membangun soliditas kepemimpinan, dalam negara demokrasi ini siapapun bisa melayani masyarakat khususnya TNI Polri, dokter, guru itu akan terwakili akan dipilih masyarakat manakala di percaya bekerja dengan sungguh- sungguh, bekerja dengan iklas, bekerja dengan sosial, “ucap Wakapolda Kamis (4/4/2019).

Dikatakan, ada kegiatan out cam dan out put, anggota Polri harus mengetahui program out put kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan, yang tujuannya mengecilkan kelompok radikalisme  yang mengganggu harkamtibmas.

“Radikalisme tidak beda jauh dari sejarah, radikal yang ada kiri dan kanan. Kiri cenderung keagamaan, kanan cenderung separatisme yang ingin memisahkan, tujuannya hampir sama mau mengganti Pancasila dengan dasar agama piagam Jakarta judulnya itu,  maka radikalisme  itu menjadi musuh bersama, “imbuhnya.

Wakapolda mengingatkan, dalam amanat Kapolda pahami SOP Perkap khususnya Perkap dalam penggunaan kekuatan.

“Ini harus diajarkan kepada seruluh anggota. Agar anggota menjadi solid untuk melindungi masyarakat, tau hak dan kewajibananya. Selama bertugas hindari bermain HP karena itu menyakiti masyarakat. Kita bangga karena mampu, kita malu manakala kita melanggar pelayanan prima, hilangkan tindakan malas tau, “tegas Wakapolda.

Wakapolda menambahkan, bahwa di perlukan profesionalisme dalam bidang termasuk Sabhara. Harus memahami legalitas dan jangan malas membaca yang menjadi kekuatan sehingga berani melakukan debat dengan masyarakat.

“Saya berharap manfaatkan semua pemahaman jangan malas tau dengan aturan – aturan yang baru, SOP yang di bangun baca semuanya tugasmu bintara, pama termasuk pamenya membaca itu supaya paham, kalau tidak paham tanyakan pada pimpinannya itu yang saya harapkan.
Oleh sebab itu dalam pengamanan TPS semua harus sesuai dengan SOP,  “ucapnya. (Zulkifli)