MERAUKE,ARAFURA,-Kepala Kampung Padang Raharja Distrik Malin, Sutarjo mengemukakan bahwa untuk Kampung Padang Raharja komoditi yang paling unggul adalah beras sedangkan untuk buah-buahan dan palawija tidak terlalu menonjol karena lebih mengandalkan musim tadah hujan sehingga lebih unggul untuk komoditi beras. Untuk palawija hanya beberapa persen saja dan hanya sebagai tumpang sari. Jenis padinya juga bermacam-macam dan memang berkualitas.
“Petani mengelola lahan secara individu namun untuk masalah pupuk dikelola secara berkelompok yakni melalui kelompok tani dan disetor kepada pengecer.
Sejauh ini tidak ada kendala dalam pemenuhan pupuk petani dan harga juga aman,”ujarnya kepada ARAFURA News saat ditemui di Kampung Padang Raharga belum lama ini. Terkait dengan gagal panen beberapa waktu lalu harga beras tetap masih stabil untuk yang kualitas bagus. Diakui petani kerap mengalami kendala factor alam dan itu tidak dapat dihindari karena merupakan kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Namun saat curah hujan tinggi menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi petani dimana banyak tanaman padi yang rusak dan terendam.
Akhirnya padi roboh dan membusuk sehingga menyebabkan gagal panen. Kurang lebih 60% lahan sawah yang terendam dan gagal panen saat itu. Diakui kondisi tersebut menyebabkan kekecewaan yang cukup mendalam di kalangan petani namun pihaknya tetap memberikan motivasi agar petani senantiasa bersabar dan mampu bangkit kembali.
Hasilnya, pasca musibah tersebut para petani sekarang sudah beraktifitas seperti biasa dan tidak lagi memikirkan tentang masalah untung rugi yang sudah lewat. Aktifitas petani tetap berlanjut pasca gagal panen saat musim rendengan tahun ini.