Pasific Pos.com
Kabupaten Jayapura

KAMMI dan FP3KJ Minta Pemdis Sentani Tinjau Kembali Data Penerima BST

KAMMI dan FP3KJ
FP3KJ dan KAMMI Kabupaten Jayapura usai jumpa pers di Sentani.

SENTANI- Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Forum Pemuda Peduli Pembangunan Kabupaten Jayapura (FP3KJ) meminta kepada Pemerintah Distrik (Pemdis) Sentani dan tiga Pemerintah Tingkat Kelurahan yang ada dibawahnya untuk meninjau kembali data penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) yang digunakan oleh pemerintah distrik setempat karena penerima BST di Distrik Sentani hanya mencakup 134 Kepala Keluarga (KK), sementara Pemerintah Distrik telah mengumumkan penerima BST dari data Kementerian Sosial (Kemensos) RI itu lebih dari 134 KK.

Koordinator Humas Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kabupaten Jayapura, Aliapsyi Ade Seberan, Rabu (10/6) siang mengatakan, bahwa pembagian BST yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Jayuapura melalui Pemerintah Distrik Sentani itu hendaknya mengacu kepada aturan dan kriteria yang ditetapkan sebagai penerima bantuan tersebut.

Dia menanyakan apakah yang mendapat bantuan selama ini sudah sesuai dengan mekanisme dan aturan yang ditetapkan atau belum.

Ali mengatakan, pihaknya sebagai organisasi mahasiswa dan kepemudaan di daerah ini bersedia untuk melakukan pendataan ulang apabila diperlukan, sehingga penyaluran bantuan benar-benar disalurkan tepat sasaran.

“Ke depannya pendataan ulang ini harus dilakukan. Sebab, kalau tidak dilakukan peninjauan kembali terhadap data penerima BST itu akan sulit untuk menyalurkan BST secara tepat sasaran,” katanya.

Senada dengan hal itu ditempat yang sama, Koordinator Forum Pemuda Peduli Pembangunan Kabupaten Jayapura ( FP3KJ), Manase Bernard Taime mengatakan, bahwa apapun itu bentuknya penyaluran bantuan dari pemda kepada masyarakat hendaknya mengacu kepada data kependudukan dimasing-masing Distrik, Kelurahan hingga Kampung.

Menurutnya, program Bantuan Langsung Tunai (BLT) itu sudah ada sejak masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sementara untuk Bantuan Sosial Tunai (BST) ini baru dilakukan oleh Kementerian Sosial RI.

“Terjadi kekeliruan dan tidak tepat sasaran bantuan BST yang diberikan, adalah minimnya data yang dimiliki oleh aparat pemerintah dari tingkat bawah hingga atas,” paparnya.

Sementara itu, salah satu Pemuda di Kota Sentani Hyerenimus Yoku mengaku siap untuk melakukan pendataan kembali apabila diinginkan oleh Pemerintah Distrik maupun Kelurahan.

“Ada data pembanding yang dimiliki nantinya ketika pendataan ulang dilakukan, sehingga ketika menghadapi kondisi seperti saat ini sudah tidak ada kepanikan dan kesalahan dalam menyalurkan bantuan BST,” tukasnya.

Artikel Terkait

Elisa Bouway: Penetapan 6 Nama Calon Anggota DPRP Papua Dapeng II Sarat dengan Kolusi dan Nepotisme

Jems

BKPSDM Perpanjang Layanan Khusus Guru Honorer Sampai 15 Januari 2025

Jems

Pendaftaran P3K Diperpanjang, OPD Diharapkan Melakukan Pendampingan Agar Tidak Bermasalah

Jems

Pengendara Sepeda Motor Alami Kecelakaan Akibat Pohon Tumbang

Jems

Hari Kedua Operasi Lilin Cartenz 2024, Polres Jayapura Tingkatkan Pengawasan di Pos Strategis

Jems

OKP Kabupaten Jayapura Ajak Masyarakat Dukung Hasil Pilkada yang Ditetapkan KPU

Jems

Moratorium ASN Pindah ke Kabupaten Jayapura Tahun 2025

Jems

JOAN Tutup Debat Pertama dengan Closing Statement yang Memukau dan Bijaksana

Jems

Temui Cawagub Aryoko, PGRI Curhat Soal Kondisi Pendidikan di Pedalaman

Jems

Leave a Comment