NABIRE – Memasuki bulan kedua masehi, tahun anggaran (TA) 2019 ini sejumlah kegiatan pembangunan di Kabupaten Nabire, khususnya yang banyak didanai dari APBN belum nampak terlihat, salah satunya pembangunan Bandar Udara (Bandara) baru di Kaladiri, Distrik Wanggar Kabupaten Nabire. Apalagi ketika kita berbicara kegiatan yang diploting dari dana APBD.
Terkait pembangunan Bandara ini, pada saat kunjungan Presiden Ir. H Joko Widodo, pada 20 Desember 2017 silam ke Nabire, sempat kepada sejumlah awak media saat meninjau langsung Bandara tersebut menyampaikan dan bahkan menargetkan pada tahun 2019 Bandara Douw Atarure, yang berada di Kalidiri ini sudah selesai atau tuntas dikerjakan.
Kalau tidak salah, harapan nomor wahid di negara ini kalah itu menyebutkan, kita harapkan pembangunan Bandara ini sudah tuntas dikerjakan tahun 2019 mendatang guna dan dapat membantu melayani serta memenuhi kebutuhan masyarakat di beberapa kabupaten berdekatan dengan Nabire, khususnya terkait masalah transportasi.
Sehingga hal ini, masyarakat Nabire (utamanya) terus mempertanyakan soal kelanjutan dari proses pembangunannya. Sudah sejauhmana prosedur dan mekanisme pembangunan Bandara ini, pasalnya hingga kini belum ada tanda-tanda pengerjaan pada Bandara baru yang digadang-gadang menjadi Bandara Internasional tersebut.
Untuk diketahui, seperti dilansir media online, pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan RI sendiri telah menargetkan pembangunan Bandara Karadiri Nabire selesai pada tahun 2020 mendatang. Bandara Karadiri Nabire akan dibangun dengan penuh kehati-hatian, dengan memperhatikan berbagai hal diantaranya faktor bencana alam, seperti gempa bumi.
Kementerian Perhubungan sendiri, konon kabarnya telah menganggarkan Rp. 20 miliar untuk subsidi angkutan udara perintis tahun 2018 di Nabire. Anggaran ini naik dari tahun 2017 yang Rp.17 millar. Jadi pertanyaan sekarang, dana-dana ini kemana dan realisasinya sudah sejauhmana?
Apalagi, informasi juga menyebutkan bahwa pada tahun 2018 kemarin, Dinas PU Papua berupaya melakukan pengerasan dan pengaspalan jalan dari kota menuju Bandara Karadiri Nabire, disamping pembebasan lahan yang terkait jalur tersebut.
Dikutip dari kabar online Nabire.net, edisi Rabu kemarin, Kementerian Perhubungan akan menganggarkan anggaran sebesar Rp210 miliar yang diperuntukkan bagi pembangunan Bandara Nabire bersama Bandara Raja Ampat dan Bandara Fakfak. Hal itu ditegaskan Menteri Perhubungan, Budi Karya, belum lama ini di Surabaya, saat mengikuti acara ramah tamah dengan Gubernur Jawa Timur.
Dan seperti dilansir dari Mataradar.com, Menteri Perhubungan mengatakan bahwa dana Rp210 Miliar tersebut bersumber dari dana non APBN 2019 dan diproyeksikan untuk ketiga Bandara, masing-masing Bandara di Nabire, Raja Ampat dan Fakfak.
“Kita akan memobilisasikan tahun 2019, baik itu tahap pengucuran anggaran maupun tahap pelaksanaan pekerjaan proyek,” urai Budi Karya, sehingga diharapkan dan kembali kita masyarakat, mengharapkan, jika benar selesai dibangun, Bandara Karadiri Nabire diharapkan bisa menjadi bandara strategis didalam mendukung percepatan pembangunan kawasan pegunungan bagian tengah, hualam semoga.(wan/ist)