SENTANI – Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Jayapura Terry F. Ayomi mengatakan Jembatan yenggolo Yabaso Sentani, jauh-jauh hari sebelumnya sudah masuk dalam perencanaan pembangunan, namun hingga saat ini belum terakomodir sebab menyerap anggaran yang besar bisa mencapai 11 milyar.sementara ketersediaan Alokasi Dana Khusus (DAK ), hanya 15 – 20 milyar.
“Bahkan, selama 3 tahun belakangan kita lebih prioritaskan untuk peningkatan jalan, karena keterbatasan anggaran,”beber Terry saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (18/6) siang.
Terry mengakui jembatan yang dimaksud sebelumnya kondisinya rusak meski masih bisa dilalui kendaraan, kini jembatan telah putus akibat terjangan banjir bandang.
“Kini perbaikan jembatan masuk dalam kerusakan bencana, jadi kita berharap dari kerusakan bencana bisa diakomodir,” tuturnya.
Lanjut Tery menerangkan,untuk perbaikan jembatan bisa menelan biaya 9-11 milyar , sementara ketersediaan Alokasi Dana Khusus (DAK ), hanya 15 – 20 milyar.
“Kalau kita fokus 1 jembatan, 1 jembatan saja jadi, itu yang jadi kendala juga , makanya kita sinkronisasi dengan teman-teman di pusat kita akan fokuskan di jembatan,” ungkapnya.
Terry berharap dengan adanya bantuan bencana, jembatan yang telah lama rusak dan tak kunjung diperbaiki bisa segera diperbaiki, Pemda Jayapura selalu berupaya untuk perbaikan karena pembangunan jembatan yenggolo masuk ruas Kabupaten Jayapura.
“Untuk action pekerjaan masih belum, karena sekarang masih masuk untuk data kerusakan, data kerusakan itu sudah masuk dalam file bencana,” terangnya.
Disamping masuk dalam data kerusakan, pekerjaan jembatan sudah masuk dalam usulan DAK tahun 2020. Usulan yang di maksud termasuk jalan dan infrastruktur lain.termasuk fokus untuk pembangunan kota sentani, persiapan jelang PON XX tahun depan.
“Gereja, SD semua masuk dalam data kerusakan, data kerusakan dari teman-teman di bagian bencana sudah meneruskan ke pusat dan nanti setelah itu mereka yang mengatur,” papar terry.