Jayapura – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Papua menggelar Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) dalam rangka konsolidasi internal menghadapi Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur Papua yang dijadwalkan berlangsung pada 6 Agustus 2025.
Rapimda ini digelar Senin, 5 Mei 2025, di salah satu hotel di Kota Jayapura dan dibuka secara resmi oleh Plt Ketua DPD Partai Golkar Papua, Dr. H. Ahmad Doli Kurnia Tandjung, S.Si., MT, mewakili Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia yang dijadwalkan hadir keesokan harinya untuk menutup secara resmi kegiatan tersebut.
“Rapimda ini adalah perintah langsung dari Ketua Umum untuk melakukan konsolidasi ulang menjelang PSU. Hasil Pileg dan Pilkada sudah luar biasa, kita berhasil merebut kembali kursi pimpinan DPR Papua dengan 9 kursi, namun kita masih punya tanggung jawab besar di Pilgub,” ujar Doli dalam arahannya.
Ia menyebutkan, pada Pemilu legislatif dan Pilkada lalu, Golkar berhasil mencatat pencapaian signifikan dengan memimpin DPRD di tujuh kabupaten/kota serta meraih kemenangan di lima daerah pada Pilkada.
Namun, di Pilgub Papua, Golkar belum berhasil, sehingga perlu evaluasi menyeluruh. “Keputusan Mahkamah Konstitusi yang memerintahkan PSU harus menjadi momentum kita untuk memperbaiki kekurangan dan berjuang memenangkan calon yang kita usung bersama koalisi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Doli menegaskan bahwa Pilgub Papua bukan sekadar agenda pasangan calon, melainkan agenda seluruh struktur Partai Golkar dari provinsi hingga ke akar rumput.
“Ini bukan hanya tentang Fakhiri–Rumaropen sebagai pasangan calon yang kita usung, tapi tentang kepentingan bersama Partai Golkar menyongsong kemenangan 2029. Maka dari itu, Rapimda ini kita fokuskan sebagai ajang konsolidasi total,” tambahnya.
Doli juga menyampaikan bahwa Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, akan hadir di Jayapura untuk memberikan penguatan kepada seluruh kader.
“Insyaallah besok pagi Pak Ketum tiba dan menutup Rapimda secara resmi. Ini jadi momen penting untuk menyatukan barisan dan membangun kebersamaan menuju kemenangan di PSU nanti,” ujarnya.
Menutup arahannya, Doli mengingatkan seluruh kader Golkar agar tegak lurus terhadap keputusan partai dan tetap satu komando dalam mendukung pasangan Matius Fakhiri–Aryoko Rumaropen.
“Golkar adalah partai besar dan sudah berusia lebih dari 60 tahun. Kita punya mekanisme jelas untuk kader yang tidak patuh pada keputusan partai. Bila ada yang menyimpang, akan dikenakan sanksi, mulai dari surat teguran, peringatan hingga pemberhentian,” tegasnya.