Pasific Pos.com
Kota Jayapura

Jelang HUT RI ke-80, Legislator Papua Soroti Menurunnya Nasionalisme

Jayapura,- Anggota DPR Papua dari Fraksi Partai NasDem,  Dr. Ir. Alberth Merauje, A.Md.Tek., S.T., M.T., IPM  menilai rasa nasionalisme masyarakat Kota Jayapura, Provinsi Papua  dalam menyambut peringatan Hari Ulang Tahun  (HUT)  Kemerdekaan Negara Republik Indonesia (NKRI) ke- 80 tahun 2025 menurun.

Alberth Merauje mengatakan, HUT Kemerdekaan  RI ke- 80 ini  akan di peringati pada Minggu 17 Agustus 2025, namun euforia dalam menyambut HUT RI tampaknya biasa biasa saja, padahal ini sudah memasuki H- tiga.

“Euforia atau semangat dari sebagian masyarakat Kota Jayapura kurang antusias dalam  menyambut  HUT Kemerdekaan RI ke- 80. Saya melihat masyarakat kurang semangat, rasa nasionalisme berkurang,”tandas Alberth Merauje ketika ditemui Pasific Pos di ruang Fraksi DPR Papua, Kamis 14 Agustus 2025.

Alberth Merauje mengungkapkan, dari pantaunnya sepanjang jalan protokol Kota di Kota dan Kabupaten Jayapura  antusias masyarakat menyambut  HUT Kemerdekaan RI ke- 80 tidak seperti tahun sebelumnya.

“Ada warga masyarakat rumah rumahnya tidak pasang bendera merah putih,  bahkan sejumlah kantor swasta dan BUMN  juga tidak pasang umbul-umbul dalam menyambut HUT RI ke- 80, bahkan aktivitas masyarkaat untuk membuat kegiatan lomba juga kurang. Baik di tingkat RT/RW dan Kelurahan, Distrik sampai di tingkat Kota,”ucapnya.

Menurut Alberth Merauje, seharusnya Pemerintah Kota Jayapura,  sejak tanggal 1 Agustus 2025 itu sudah mengeluarkan surat edaran untuk seluruh masyarakat dan seluruh warga  Kota Jayapura, baik pemerintah, TNI/Polri dan swasta.

“Kita harus berkolaborasi untuk mensukseskan dan merayakan hari Kemerdekaan  dengan memasang bendera sang saka merah putih dan umbul umbul  dari tanggal 1 Agustus hingga 31 Agustus. Bendera dipasang di setiap rumah warga negara Indonesia, perkantoran terutama di sepanjang jalan protokol dan umbul umbul juga harus dipasang sepanjang jalan. Supaya suasana kemerdekaan itu ada, suasana meriah itu ada dan juga diimbangi dengan berbagai kegiatan lomba. Jadi masyarakat  bereuforia karena dapat merayakan hari Kemerdekaan yang  ke- 80 dengan hati senang,”ujar Alberth Merauje.

Ia berharap, pada tahun anggaran 2026 mendatang, pemerintah lewat DPR baik kabupaten/kota dan provinsi harus menyediakan anggaran untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

“Tahun depan harus sudah disedikan dianggarkan, supaya bisa belanja untuk menyediakan bendera juga umbul umbul dan lain lainnya. Selain itu juga ada partisipasi dari masyarakat,”tuturnya.

“Ya kita tinggal di negara Indonesia, kita harus bangga. Ini tinggal di negara Indonesia tapi tidak merasa sebagai warga negara Indonesia. Saya mengutip kata kata Abrahan Lickol Presiden Amerika Serikat yang pernah mengatakan bahwa  “Apa yang harus kita beri kepada negara, jangan kita bertanya. “Apa yang harus kita dapat dari negara.  Oleh karena itu, sebagai warga negara yang baik kita pun harus punya pikiran,  Apa yang kita beri kepada negara,”sambungnya.

Ia juga berharap, pendidikan kebangsaan mulai ditingkat SD, SMP dan SMA harus ditanamkan dan diajarkan berulang ulang supaya anak-anak dapat mencintai negara kita.

“Siapa lagi yang mau mencintai negara kita, kalau bukan kita sebagai warga negara Indonesia. Saya sangat prehatin sekali melihat kondisi ini, khususnya di Kota Jyaoura ini. Dimana sebagian orang tidak mempunyai rasa nasionalisme atas kemerdekaan ini. Sekalipun kita lihat ada Silas Papare,  Frans Kaisepo, Marthen Indey dan Johanes Abraham Dimara,”imbuhnya.

Padahal kata Alberth Merauje, mereka ini merupakan pahlawan yang sudah berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Tapi kita sebagai generasi muda tidak menghargai jasa jasa mereka.

Untuk itu, Politisi Partai NasDem itu menambahkan, dalam mengisi kemerdekaan ini kita wajib menaikan bendera sang merah putih di rumah kita masing masing. Itu wajib dan haru hukumnya sebagai warga negara Indonesia yang baik.

“Kita sudah lihat para pahlawan kita yang sudah berjuang dengan mengorbankan jiwa dan raga. Sekarang kita tinggal mengisi kemerdekaan itu dengan tugas kita baik sebagai pelajar, sebagai mahasiswa, sebagai pegawai dan sebagai apa pun dengan memperingati hari kemerdrkaan pada 17 Agustus. Kita wajib laksanakan itu dan ini hanya  satu tahun, satu kali bendera merah putih berkibar di depan halaman rumah kita,” tandas Alberth.

“Kita harus tunjukkan bahwa saya adalah warga negara Indonesia, saya bangga menjadi warga negara Indonesia sekalipun saya miskin saya susah tapi saya tetap bangga negara saya masih ada,”tutupnya. (Tiara).

Leave a Comment