Dinas PUPR Dinilai Masih Lemah Tangani Masalah Sampah
Bintuni, TP - Penanganan sampah di kota Bintuni sejauh ini dinilai belum maksimal, karena masih terdapat sejumlah tumpukan sampah, salah satunya seperti yang terlihat di Kampung Lama dan pasar Sentral Bintuni.
Bupati Teluk Bintuni, Ir. Petrus Kasihiw, tidak menampik bila pemerintah daerah (Pemda) Teluk Bintuni, melalui dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), belum maksimal menangani sampah.
Bupati bahkan, menilai bila Dinas PUPR, masih lemah mewujudkan kota Bintuni yang bersih dari sampah.
“Selama ini terus terang saja, saya menilai Dinas PUPR masih lemah dalam menangani sampah dan itu sudah jadi isu publik. Oleh karena itu, saya sudah ada rencana kedepan agar masalah ini tuntas,” kata Bupati yang dijumpai para wartawan di kediaman, Senin (28/1).
Bupati menuturkan, telah menerima rencana dari Perusda Bintuni Maju Mandiri (BMM), yang berniat mengambil alih tata kelola sampah.
Bupati menilai, Perusda bisa menjadi solusi bagi permasalahan kebersihan di kota Bintuni.
“Ada rencana dari Perusda untuk mengelola sampah. Itu keinginan mereka, dan saya berpikir bagus juga kalau penanganan sampah ini diserahkan kepada pihak ketiga. Disisi lain bisa memberikan nilai efisiensi. Saya sudah sampaikan kepada Perusa untuk ditindak lanjuti dengan membuat MoU dengan dinas terkait,” beber Bupati.
Bupati menambahkan, dirinya ingin Bintuni pada 2019, terbebas dari sampah. “Tapi, saya melihat masih belum karena masih masa transisi. Tapi saya berharap kalau tahun ini sudah ditangani oleh Perusda,” tukas Bupati. [VLI-R4]
Artikel lainnya dari Tabura Pos
- Melalui Lima Program, Distan Yakin Kembangkan Pertanian
- Pimpinan OPD dan Bendahara Pengeluaran Diminta Berkoordinasi dengan BPK
- Letakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Gereja GKI Mamuranu, Wabup Tegaskan Pemda Serius Bangun SDM
- Gereja Diharapkan Bersinergi dengan Pemerintah
- Ikhtibar dan Halaqoh Tahfizul Quran untuk Membangun Karakter Bangsa
Tinggalkan Komentar
Yang bertanda bintang (*) wajib diisi. Kode HTML tidak diijinkan.