Timika, Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Mimika Lucky Mahakena mengatakan, pengerahan massa dalam jumlah banyak atau people power karena ketidakpuasan terhadap terhadap penyelenggara pemilu dinilai tidak sejalan dengan konteks demokrasi yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia.
“Seiring dengan pemilu pilpres dan pileg yang sudah terlaksana dengan pada tanggal 17 April telah kami nyatakan proses demokrasi telah berlangsung dengan baik dan sudah masuk dalam proses rekapitulasi dan tahapan yang sedang berjalan dan akan final pada tanggal 22 Mei,” kata Lucky Mahakena ketika ditemui di kantor FKUB Kabupaten Mimika, Jumat (17/5).
Sebab. Kata dia, adanya sekelompok masyarakat yang ingin menggagalkan proses demokrasi ini adalah sebuah konteks yang sudah tidak seiring dengan demokrasi Indonesia karena adanya proses intimidasi terhadap penyelenggara maupun pemerintah dan ingin menggagalkan sebuah pesta demokrasi.
Artinya, semua pihak parpol peserta pemilu, caleg dan masyarakat harus menghargai semua keputusan yang ditetapkan oleh KPU sesuai tahapan dan aturan PKPU.
“People power itu tidak seiring dengan demokrasi di Indonesia,” kata
Berkaitan dengan people power tersebut, sebagai ketua FKDM Kabupaten Mimika mengimbau kepada seluruh komponen masyarakat Mimika agar tidak terlibat dan harus mencegah adanya upaya-upaya yang ingin menggagalkan pemilu. Sebab tidak membawa keuntungan bagi masyarakat Indonesia.
“Jadi saya imbau kepada masyarakat mimika untuk tidak mengikuti aksi people power,” ungkapnya. (Ricky).